News

PAN Minta Pemerintah Tetapkan Banjir di Sumbar sebagai Bencana Nasional


Anggota Komisi II DPR Fraksi PAN Guspardi Gaus saat Rapat Paripurna ke-16 Masa Persidangan V DPR RI, sempat mengajukan interupsi dan menyampaikan kabar dari daerah pemilihannya, Sumatera Barat (Sumbar) yang kini tengah ditimpa bencana banjir lahar dingin dan banjir bandang.

“Saya ingin menyampaikan ke masyarakat Sumbar, innalillahi wa innailaihi roji’un inilah pesan-pesan yang saya sampaikan kepada seluruh anggota DPR dan masyarakat Indonesia, di mana pada Sabtu terjadi bencana yang sangat luar biasa di beberapa kabupaten/kota yang ada di Sumbar,” ujar Guspardi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2024).

“Terutama di kampung saya sendiri di Kabupaten Agam ada di tiga kecamatan. Dan terakhir orang yang meninggal akibat bencana itu adalah lebih dari 50 orang,” sambungnya.

Ia memaparkan masyarakat di Sumbar tidak bisa mengakses jalan menuju Kota Padang, bahkan akses Padang ke Pekanbaru pun jalannya juga tak bisa dilalui.

“Oleh karena itu, saya meminta kepada pemerintah pusat, agar bencana yang terjadi di Sumbar itu dijadikan bencana nasional,” tegasnya.

Ia juga mendesak agar pemerintah pusat dapat segera turun tangan guna menghadapi persoalan yang ia nilai sudah begitu vital.

“Bagaimana orang dari Jakarta sampai ke Padang, mau ke kabupaten/kota yang ada di Sumbar, sulit untuk melakukan akses itu,” ucap dia.

“Saya mengimbau kepada pimpinan DPR untuk bisa menyikapi apa yang saya sampaikan ini. Kecekatan dari pemerintah pusat dalam menyikapi ini mudah-mudahan segera dilakukan,” tuturnya.

Sebagai informasi hingga Senin (13/5/2024) siang pukul 13.00 WIB, Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang, Sumatera Barat mencatat jumlah korban meninggal akibat banjir lahar dingin Gunung Marapi hingga banjir bandang di 3 wilayah mencapai 43 orang.

“Total keseluruhan korban meninggal di beberapa tempat mencapai 43 orang,” kata Kepala SAR Kota Padang, Sumbar, Abdul Malik, di Padang.

Rinciannya, 19 orang korban meninggal dari Kabupaten Agam, 14 di Kabupaten Tanah Datar, delapan di Kabupaten Padang Pariaman dan dua korban asal Kota Padang Panjang. Dari jumlah itu, Basarnas melaporkan korban yang sudah berhasil teridentifikasi berjumlah 38 orang.

Dengan penambahan korban jiwa tersebut SAR juga memperbaharui jumlah korban yang belum ditemukan yakni 15 orang. Rinciannya 12 di Kabupaten Tanah Datar dan tiga orang di Kabupaten Agam.”Sampai saat ini tim pencarian masih mencari keberadaan warga yang dilaporkan hilang,” kata Abdul.

Sementara itu, pada Rabu (15/5/2024) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan efektif menerapkan teknologi modifikasi cuaca di lokasi-lokasi terdampak banjir lahar dingin dan banjir bandang Sumatera Barat guna mengantisipasi bencana susulan.

Back to top button