Market

Stabilkan Harga Bahan Pangan, Bapanas Kirim Cabai Rawit Merah dari Sulsel ke Jakarta

Untuk menurunkan harga cabai rawit merah di wilayah DKI Jakarta, Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan intervensi melalui fasilitas distribusi pangan (FDP). Cabai rawit merah dari daerah surplus dikirim ke Jakarta.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah intervensi ini bertujuan untuk memenuhi dan mempertahankan pasokan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sehingga dapat mengendalikan harga.”Harga komoditas cabai yang mengalami kenaikan ini kita tekan dengan memfasilitasi pengangkutannya dari daerah-daerah yang masih berproduksi dan harganya relatif lebih rendah. Kita sudah identifikasi sentra cabai di luar Jawa seperti di Sulsel yang siap memasok ke wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.” ungkap Arief, Jakarta, Senin (6/11/2023).

Tahap awal, kata dia, cabai rawit merah sebanyak 2,4 ton, atau setara 80 koli dikirim dari petani Sulawesi Selatan (Sulsel) ke Jakarta pada Minggu (5/11/2023). Logistiknya difasilitasi langsung oleh Bapanas untuk intervensi harga cabai yang beberapa waktu ini mengalami kenaikan.

Saat ini, kata Arief, komoditas cabai rawit merah, mengalami kenaikan harga yang signifikan di beberapa titik. Berdasarkan pengamatan di Pasar Induk Kramat Jati, Sabtu (4/11/2023), cabai rawit merah rata-rata dibanderol Rp70.000/kilogram, sedangkan harga di pasar tradisional/pengecer sekitar Rp80.000-Rp90.000/kg. Bahkan di sejumlah daerah sudah tembus di atas Rp100.000/kg.

Arief mengungkapkan, saat ini, produksi semua jenis cabai memang tengah mengalami penurunan akibat El Nino dan saat ini  belum memasuki panen raya.

“Dalam kondisi seperti saat ini tentunya kami di Badan Pangan Nasional kembali mengingatkan para kepala daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di wilayah sentra produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief.

Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, setelah kedatangan cabai dari Sulsel ini, Bapanas bersinergi dengan Dinas KPKP DKI Jakarta, Dinas Perdagangan DKI Jakarta, Satgas Pangan, PD Pasar Jaya, IKAPPI dan PIKJ untuk melakukan intervensi langsung di lima pasar tradisional atau pengecer di beberapa wilayah di Jakarta,

“Kedatangan tahap awal cabai dari Sulsel  ini dipasok ke  lima pasar tradisional atau pengecer yaitu Pasar Inpres Senen sebanyak 1 ton, Pasar Serdang 300 kilogram, Jembatan Lima 500 kilogram, Kemayoran 300 kilogram dan Cipete 300 kilogram. Selanjutnya Bapanas akan terus memasok CRM ke pasar-pasar turunan sampai harga kembali normal,” ujar Ketut.

Ketut menerangkan, fasilitasi distribusi pangan untuk cabai rawit merah ini, dilakukan setiap hari dan selektif. Mengingat, ketersediaan produksi dan pasokan yang terbatas. Sedangkan penetrasi ke pasar atau pengecer, terus dilakukan.

“Termasuk ke pasar-pasar lainnya yang harganya tinggi atau pasar mitra pedagang PIKJ.’’ tambahnya.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA tanggal 6 November 2023 harga rata-rata nasional CRM di tingkat produsen sebesar Rp 54.910/kg, berada di atas Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) sebesar Rp25.000/kg-Rp31.500/kg. Harga terendah Rp38.000/kg di Sulawesi Selatan dan harga tertinggi Rp68.750/kg di Sulawesi Utara.

Sedangkan di tingkat konsumen harga rata-rata nasional CRM Rp 75.774/kg, lebih tinggi dibandingkan HAP Rp.40.000/kg – Rp. 57.000/kg. Adapun harga terendah Rp. 50.000 /kg di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan harga tertinggi Rp 100.233 di Kep. Bangka Belitung.

Back to top button