News

Sosok Agamis atau Perwakilan NU Masih Jadi Primadona di Bursa Cawapres 2024

Saat ini publik sudah disajikan tiga kandidat capres yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Di sisi lain masyarakat juga penasaran terkait siapa sosok cawapres. Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan mengatakan sosok yang dianggap agamis atau mewakili Nahdlatul Ulama (NU) masih menjadi kandidat cawapres yang paling dicari para capres, untuk menjaga atau bahkan mendongkrak elektabilitas.

Menurut Firman untuk menentukan siapa cawapres yang akan mendampingi capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto adalah melihat pola dari partai itu atau capresnya. Pertama dari sisi Ganjar yang diusung oleh PDIP terdapat pola khusus di mana mereka menggandeng sosok islami yang disebut mampu mengimbangi unsur nasionalis partai banteng moncong putih. Ia pun mencontohkan, ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Jusuf Kalla di periode pertama dan KH. Ma’ruf Amin di periode kedua

“Pola PDIP itu, kita lihat dari beberapa pilpres yang lalu adalah mengambil sosok representasi Islam moderat seperti dari NU. Apalagi nama Pak Nasaruddin Umar sudah muncul, karena ini namanya sebetulnya itu balancing the ticket atau menyeimbangkan tiket. Karena Pak Ganjar ini sosok yang diusung PDIP yang partainya jelas-jelas sangat nasionalis maka perlu ada wakil yang menyeimbangkan untuk mengambil ceruk suara pemilih Muslim,” jelas dosen Departemen Ilmu Politik Unpad itu saat dihubungi Inilah.com di Jakarta, Minggu (21/5/2023).

Sedangkan untuk Prabowo Subianto, sambung dia, ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Namun Firman menilai sosok Cak Imin masih memiliki kelemahan dari sisi elektabilitas, meski bisa dianggap mewakili NU atau tokoh agamis, tapi lebih menguntungkan bila cawapres Prabowo adalah  Khofifah Indar Parawansa atau Mahfud MD.

“Cak Imin memang bisa dari sisi figur nasionalis religius tapi kelemahannya walau berasal dari NU, kalau kita bandingkan dengan Mahfud MD atau Khofifah, Cak Imin masih di bawah elektabilitasnya walau dinamika politik ini masih bersifat cair,” sambungnya.

Sedangkan untuk pendamping Anies Baswedan, Firman mengatakan masih belum terlihat siapa sosok cawapresnya dari kalangan NU. Karena para partai pengusung seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem, dan Demokrat tampaknya belum memiliki kesepakatan.

“Jadi memang figur cawapresnya Anies harus benar-benar disepakati ketiganya dan masing-masing terlihat masih kuat terhadap pilihannya sendiri. Demokrat masih mendurung AHY, PKS mendorong Ahmad Heryawan dan lain-lain, NasDem juga mungkin menawarkan yang lain. Tapi tidak menutup kemungkinan figur lain dari luar partai,” tandas dia.

Diketahui PDIP secara tidak langsung sudah menyiratkan kemungkinan adanya peluang melirik tokoh agamis atau perwakilan NU sebagai cawapres pendamping Ganjar. Hal ini terlihat dari penyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat berkunjung ke Sukabumi, Sabtu (20/5/2023).

Mengenai bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo, Puan menyebut itu akan menjadi kejutan. Puan pun merespons kemungkinan beberapa nama yang ditanyakan wartawan yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

“Iya (Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar) masuk semua dalam radar PDI Perjuangan. (Sandiaga Uno) oke. (Pak Mahfud?) Bisa saja. Masih banyak calon bacawapres lain yang sedang dipertimbangkan tapi PDIP masih terbuka untuk melihat-lihat dulu kira-kira siapa yang pas untuk pendamping capres,” katanya di Sukabumi, Sabtu (20/5/2023).

Sementara dari kubu Prabowo juga mengirimkan sinyal-sinyal serupa. Menteri Pertahanan itu pernah bersilaturahmi dengan Mahfud MD pada Selasa (25/4/2023). Sebelumnya Prabowo juga pernah bertemu empat mata dengan Khofifah dalam pertemuan tertutup di Surabaya pada Februari lalu.

Kala itu, Prabowo tidak menampik dalam pertemuan tersebut secara tidak langsung membahas tentang politik menjelang Pilpres 2024. “Saya kira beliau salah satu tokoh yang mempunyai kemampuan di tingkat negara dan bangsa,” kata Prabowo dalam keterangannya di Surabaya, Selasa (13/2/2023).

Back to top button