News

SMRC: Mayoritas Publik Tak Percaya Ganjar Terlibat Korupsi e-KTP

Pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menyatakan bahwa mayoritas masyarakat hingga saat ini tidak terpercaya bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terlibat dalam kasus korupsi pengadaan KTP elektronik (e-KTP) yang sempat membuat heboh pada tahun 2011 hingga 2013 lalu.

Berdasarkan hasil surveinya, hanya sekitar 18 persen masyarakat yang percaya dengan kasus tersebut. Sedangkan sebanyak 82 persen masyarakat lain nyatanya tidak mengetahui bahwa calon presiden (capres) usungan partai berlogo banteng moncong putih tersebut diduga terlibat dalam kasus korupsi.

“Jadi kemungkinan naik dari 18 persen ini yang percaya dan tidak percaya linear, yang tidak percayanya akan lebih banyak dalam kasus ini,” terang Saiful dalam paparan di konferensi pers virtual hasil survei SMRC, Jakarta, dikutip Jumat (1/9/2023).

Selanjutnya, dari masyarakat yang mengetahui adanya dugaan keterlibatan Ganjar dalam kasus tersebut, mayoritas masyarakat nyatanya tidak percaya bahwa dirinya terlibat. Sebanyak 46 persen masyarakat menyatakan tidak percaya, 33 persen percaya dan 21 persen yang tidak menjawab. “Jadi yang percaya 33 persen dari 18 persen, yang tidak percaya 46 persen,” ujarnya.

Berikutnya, masyarakat yang mengetahui dugaan kasus korupsi tersebut, yaitu 17,6 persen tepatnya, sebanyak 32 persen tetap akan memilih Ganjar. Sedangkan 33 persen lainnya memilih untuk mendukung capres Prabowo Subianto, 27 persen memilih capres Anies Baswedan dan 7 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab. “Artinya tidak punya pengaruh orang yang punya tahu kasus ini dalam persaingan antara Prabowo dengan Ganjar, selisihnya cuman 1 persen,” jelas Saiful.

Dan dari sebanyak 82,4 persen yang tidak percaya dengan kasus ini, sebanyak 37 persennya menyatakan akan tetap memilih Ganjar, 34 persen memilih Prabowo, hanya 19 persen yang memilih Anies dan 11 persen lainnya enggan untuk menjawab.

Selanjutnya, dari yang mengetahui dugaan keterlibatan kasus korupsi Ganjar, yaitu 33,1 persen tepatnya, sebanyak 43 persen memilih untuk mendukung Anies, 17 persen memilih Ganjar, 37 persen memilih Prabowo dan sisanya tidak menjawab.

Sedangkan dari mereka yang tidak percaya, sebanyak 46,4 persen tepatnya, sebanyak 48 persen menyatakan tetap memilih mendukung Ganjar, 29 persen memilih Prabowo, 18 persen memilih Anies dan 5 persen lainnya memilih tidak menjawab. “Jadi ada pengaruhnya dan signifikan terutama untuk persaingan anies dengan ganjar cuman karena basis kepercayaannya kecil itu tantangn sendiri untuk memainkan isu e-KTP ini,” jelasnya.

Sekadar informasi, survei yang dilakukan selama bulan Juli hingga Agustus 2023 ini menggunakan setidaknya lima ribu responden dengan margin of error sebesar 1,6 persen.

Back to top button