Isu seputar perangkat pintar yang diduga “mendengarkan” percakapan pengguna telah menjadi perbincangan hangat. Cox Media Group, melalui blog resminya, mengungkapkan bahwa teknologi baru yang disebut Active Listening memungkinkan perangkat seperti HP, speaker pintar, tablet, dan smart TV untuk menganalisis “percakapan pra-pembelian” pengguna. Teknologi ini, menurut CMG, memungkinkan pengiklan untuk menargetkan iklan secara lebih efektif.
CMG menyatakan bahwa teknologi AI mereka dapat menyesuaikan kampanye dengan mendengarkan kata kunci atau target yang relevan untuk bisnis. Mereka mengklaim teknologi ini meningkatkan efisiensi dan efektivitas periklanan.
Dalam postingan blog yang kini telah dihapus, CMG menyatakan bahwa Active Listening adalah legal dan sering kali termasuk dalam perjanjian ketentuan penggunaan aplikasi.
Namun, Cox Media Group kemudian mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka “tidak mendengarkan percakapan apa pun” dan hanya memiliki akses ke data pihak ketiga yang dikumpulkan, dianonimkan, dan dienkripsi sepenuhnya untuk keperluan periklanan.
Google, melalui perwakilan mereka, telah menegaskan bahwa sistem operasi Android mencegah aplikasi mengumpulkan audio ketika tidak digunakan secara aktif.
Sejak Android 11, aplikasi tidak dapat mengakses mikrofon atau kamera saat berjalan di latar belakang tanpa izin eksplisit dari pengguna.
Sementara itu, Apple menyatakan bahwa tidak ada aplikasi di iPhone atau iPad yang dapat mengakses mikrofon atau kamera tanpa izin pengguna.
Di iOS 14 dan iPadOS 14 atau lebih baru, indikator akan muncul saat suatu aplikasi menggunakan mikrofon atau kamera. Apple juga menekankan bahwa data yang dikumpulkan untuk Siri tidak digunakan untuk membangun profil pemasaran atau dijual kepada pihak lain.
Perdebatan ini menyoroti kekhawatiran privasi yang berkembang di tengah masyarakat mengenai penggunaan teknologi canggih dalam perangkat pintar dan aplikasi mereka.
