Arena

5 Kunci Real Madrid Juara La Liga ke-36, Barca Inkonsisten hingga Mental Juara Meski Banyak Cedera


Real Madrid memastikan meraih gelar juara La Liga ke-26 setelah sang rival, Barcelona, tersandung di kandang Girona 4-2.

Los Blancos menyudahi perburuan gelar Liga Spanyol musim 2023/2024 dengan unggul 13 poin dari Girona di posisi kedua, dan 14 poin dari Barcelona di tempat ketiga, meskipun masih ada empat laga tersisa.

Kemenangan 3-0 atas Cadiz membuat El Real tak mungkin lagi terkejar oleh dua rivalnya di La Liga musim ini.

Dikutip dari AFP, ada lima faktor kunci Madrid kembali menguasai Liga Spanyol musim ini, atau gelar keempat dalam 12 tahun terakhir.

Sang Rival Tersandung, El Real Melambung

Real Madrid pada pekan ke-34 sukses meraih kemenangan atas Cadiz tiga gol tanpa balas.

Selain meraih tiga poin tambahan, kemenangan tersebut juga memberi tekanan kepada sang rival Barcelona, yang harus melawat ke Girona, beberapa jam setelah laga Madrid vs Cadiz.

Benar saja, meski sempat unggul dua kali lewat gol Andreas Christensen dan penalti Robert Lewandowski, Blaugrana kena comeback lewat empat gol yang dilesakkan skuad Girona.

Kekalahan atas Girona menutup peluang Barca untuk menyalip Madrid di puncak klasemen. Dengan empat laga sisa dan selisih poin hingga 14, tak ada lagi kesempatan Barca menyundul El Real.

Performa Real Madrid yang mentereng di La Liga musim ini, tak bisa disamai Barcelona bahkan Girona. Gelar La Liga musim 2023/2024 resmi jadi milik Real Madrid.

Dikutip dari AFP, ada lima faktor kunci Madrid kembali menguasai Liga Spanyol musim ini, atau gelar keempat dalam 12 tahun terakhir.

1. Transfer Brilian Bellingham

post-cover
Bellingham jadi pembelian menentukan Madrid musim ini (Foto:X/@realmadrid)

Tidak ada yang mengira kalau Jude Bellingham yang baru didatangkan dari Borussia Dortmund pada awal musim ini, langsung memberikan pengaruh besar untuk permainan Real Madrid secara keseluruhan.

Gelandang serang asal Inggris itu langsung berkontribusi 10 gol dalam 10 pertandingan pertamanya bersama El Real. Meskipun posisinya sebagai pemain tengah, Bellingham memiliki pergerakan yang lincah dan mampu merangsek ke kotak penalti lawan untuk mencetak gol.

Kendati jumlah golnya menurun pada paruh kedua musim ini, Bellingham tetap menjadi pencetak gol terbanyak Los Blancos dengan 18 gol di La Liga.

2. Barcelona Sibuk Urus Masalah Sendiri

post-cover
Sejumlah pemain Barca melakukan latihan (Foto:X/@FCBarcelona)

Musim ini Barcelona tak hanya fokus berkompetisi, kondisi finansial serta ancaman sanksi membuat Barca sulit berkembang.

Dengan skuad ‘seadanya’, Xavi mencoba meramu tim kompetitif bersaing dengan Madrid yang tak ada gangguan eksternal.

Barcelona sudah berusaha bangkit pada musim ini, namun pasukan Xavi itu kerap bermain tidak optimal pada laga-laga tertentu yang membuat mereka kehilangan poin untuk bersaing dengan Los Blancos.

Sektor pertahanan menjadi titik rapuh Barcelona karena telah kebobolan 43 kali sepanjang musim ini dengan lima kekalahan. Hal itu berbanding terbalik dengan kinerja Real Madrid yang baru satu kali menelan kekalahan dan hanya kebobolan 22 kali dari 34 laga.

Performa Barcelona sempat membaik pada awal tahun 2024, namun kurangnya pemain pelapis di skuad Blaugrana membuat mereka tidak dapat tampil prima saat jadwal padat di Liga Champions maupun liga domestik.

3. Mental Juara

post-cover
Real Madrid menang atas Cadiz (Foto:X/@realmadrid)

Real Madrid mampu membangun skuad dengan mental juara serta tidak gentar menghadapi siapapun. Pasukan Carlo Ancelotti itu juga mampu mengamankan kemenangan penting yang menentukan posisi mereka di klasemen liga.

Sebagai contoh, El Real mampu menang dua kali atas tim peringkat dua Girona. Pada El Clasico, Real Madrid juga mampu mengalahkan Barcelona 2-1 lewat gol penentu yang dicetak Jude Bellingham.

Ancelotti juga mampu mempertahankan hasil imbang demi mendapatkan satu poin saat timnya sedang bermain buruk.”Untuk memenangkan liga, ada pertandingan yang tidak bisa Anda menangkan, tapi Anda juga tidak boleh kalah,” kata Ancelotti kepada media.

4. Lini Depan Ngeri, Belakang Sulit Ditembus

Antonio Rudiger, Dani Carvajal dan Aurelien Tchouameni menjadi dinding kokoh yang sulit ditembus setiap lawan Real Madrid.

Mereka hanya kebobolan 22 kali dan menelan satu kekalahan sepanjang musim ini kendati ditinggal pemain bertahan utama, antara lain kiper Thibaut Courtois, Eder Militao dan David Alaba.

Selain itu, beberapa pemain Madrid memiliki keunggulan bisa berpindah posisi dari gelandang menjadi pemain bertahan seperti yang dilakukan Lucas Vazquez dan Aurelien Tchouameni.

5. Racikan Jitu Don Carlo

post-cover
Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti (Foto:X/@realmadrid)

Taktik yang diterapkan Ancelotti diyakini menjadi faktor kunci kesuksesan Real Madrid musim ini.

Berbekal pengalamannya mengasuh banyak tim besar di Eropa, Ancelotti mampu mengoptimalkan potensi sejumlah pemain muda dengan formasi 4-3-1-2.

Don Carlo menempatkan sepasang penyerang Brasil, Vinicius dan Rodrygo, di lini terdepan. Sementara Jude Bellingham beroperasi secara bebas dari lini tengah hingga ke kotak penalti tim lawan.

Secara perlahan, Ancelotti juga mulai mengorbitkan Brahim Diaz dan Arda Guler untuk menggantikan para pemain senior seperti Luca Modric dan Toni Kroos.
 

Back to top button