Market

Sewindu Bangun 156 Proyek Strategis Habiskan Dana Rp1080,2 Triliun

Dalam catatan Sewindu Proyek Strategis Nasional (PSN) anak buah Menko Airlangga Hartarto mengungkapkan telah merampungkan 156 proyek dengan nilai investasi mencapai Rp1.080,2 triliun. Pemerintah berharap dapat menyerap banyak tenaga kerja. Dari mana sumber dananya?

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian, Wahyu Utomo, mengatakan pemerintah memiliki target 210 PSN dan 12 program dengan total nilai investasi diperkirakan mencapai Rp5.746,4 triliun. Namun tidak dijelaskan sumber pendanaan untuk melaksanakan PSN tersebut.

Untuk itu, capaian dan dampak pembangunan PSN yang telah berjalan selama 8 tahun ini, perlu disebarluaskan kepada masyarakat terutama generasi muda. Salah satunya melalui rangkaian kegiatan Sewindu PSN yang diadakan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), yang juga memperkenalkan potensi investasi di Indonesia kepada stakeholders lainnya di dalam maupun luar negeri.

“Sewindu PSN adalah salah satu kegiatan untuk mendiseminasikan apa yang sudah kita siapkan dan kerjakan, karena harapannya masyarakat terutama anak-anak muda mampu memahami bahwa kita punya cita-cita Indonesia Emas 2045,” kata Wahyu, seperti dikutip dalam acara PSN Talks Episode 4, di Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Dia mengungkapkan, pembangunan PSN yang didominasi sektor infrastruktur ditujukan untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus utama pemerintah termasuk untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Wahyu yang juga merupakan Ketua Tim Pelaksana KPPIP menuturkan pencapaian pembangunan PSN selama 8 tahun terakhir harus menjadi penyemangat bagi generasi muda agar mampu melanjutkan pembangunan untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045.

“Pembangunan yang sudah dilakukan saat ini adalah untuk menggugah hati anak-anak muda Indonesia bahwa generasi yang sekarang sudah menyiapkan program dan proyek pembangunan yang dapat mereka lanjutkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ungkap Wahyu.

Dia pun mengimbau agar lebih banyak lagi anak muda yang memanfaatkan infrastruktur yang sudah terbangun, khususnya di sektor transportasi umum. “Pembangunan yang kita lakukan itu misalnya untuk menghubungkan akses dari bandara, lalu kereta api menuju pusat ekonomi. Ini diharapkan anak-anak muda dapat menggunakan infrastruktur yang sudah ada, jadi transportasi umum dapat lebih termanfaatkan. Mereka juga bisa lebih peduli terhadap lingkungan, dengan mengurangi menggunakan transportasi dengan BBM fosil,” ujar Wahyu.

Dengan berbagai proyek yang tersebar di seluruh Indonesia, Wahyu juga mengatakan bahwa KPPIP akan menerima masukan dan saran dari masyarakat di seluruh Indonesia. “Kalau masih ada infrastruktur yang belum memuaskan bisa kasih informasi ke kita, karena pembangunan infrastruktur itu tidak bisa cepat selesai ya. Butuh waktu panjang dan pemanfaatannya juga butuh banyak aspek yang sama-sama disiapkan, dengan demikian manfaat infrastruktur tersebut akan lebih terasa bagi masyarakat,” tutur Wahyu.

Dia menambahkan, generasi muda juga bisa berkontribusi nyata terhadap pembangunan infrastruktur meskipun masih dalam proses perkuliahan. Misalnya, mahasiswa tingkat akhir bisa menjadi pegawai magang pada berbagai Kementerian/Lembaga yang berperan dalam pembangunan infrastruktur, ataupun membuat proyek pemberdayaan masyarakat ketika Kuliah Kerja Nyata.

“Yang penting anak-anak muda sudah mempersiapkan diri dengan ilmu, cari bidang-bidang yang dibutuhkan tapi tetap sesuai passion-nya. Dan juga, manfaatkan infrastruktur yang sudah ada, semoga itu dapat meningkatkan semangat anak muda kita mencari ilmu,” ungkap Wahyu.

Back to top button