Hangout

Selain The Mukaab, Ini 5 Megaproyek ‘Ambisius’ Putra Mahkota MBS

Saat ini Arab Saudi sedang gencar-gencarnya mengembangkan negara mereka dengan membangun kota modern. Kabar terbarunya, akan dibangun gedung berbentuk kubus yang mirip Ka’bah di Riyadh setinggi 400 meter, yaitu The Mukaab. 

Mukaab adalah bagian dari proyek Murabba yang memiliki tujuan untuk mengubah area seluas 19 kilometer di wilayah barat laut Riyadh menjadi distrik multiguna yang mewah.

Bangunan ini akan dibangun mengikuti gaya arsitektur Najdi modern dengan sentuhan futuristik. Bangunan ini juga akan dilengkapi dengan teknologi digital dan virtual yang bisa menampilkan holografik dari lanskap perkotaan sekitarnya. 

The Mukaab akan dibangun berbentuk kubus yang melingkupi menara spiral yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi. Bangunan ini akan diisi hotel, ritel, perumahan, ruang publik komersial dan fasilitas lainnya yang didedikasikan untuk fasilitas masyarakat. 

Distrik ini akan diatur sedemikian rupa untuk mempromosikan gaya hidup sehat, yang mana akan terdapat area hijau dan jalur khusus pejalan kaki dan sepeda. Serta menjadi rumah bagi museum-museum, teater dan hiburan budaya lainnya. 

Proyek ambisus ini seakan tidak ada habisnya dibangun di Arab Saudi setelah kepemimpinan de facto negaranya, jatuh ke tangan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri, Mohammed bin Salman (MBS). 

Putra Mahkota MBS, menyusun program-program tersebut dalam mencapai targetnya dalam visi 2023. Modernisasi ala MBS ini betujuan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi pada sektor minyak bumi. Mendiversikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan dan juga pariwisata. 

Daftar Megaproyek Arab Saudi yang Ambisius

Ini dia sederet megaproyek ‘gila’ Putra Mahkota MBS di Arab Saudi:

1. NEOM

megaproyek arab saudi
Tangkapan Layar Neom. Sumber: YouTube/ NEOM

Arab Saudi memulai ambisinya dengan membangun struktur gedung pencakar langit terbesar dunia. NEOM adalah kota yang pertama kali diumumkan oleh Putra Mahkota MBS pada 2017 lalu. Megaproyek ini berlokasi di wilayah barat laut kerajaan. 

Mengutip laman NEOM, Arab Saudi secara terang-terangan menuliskan ‘NEOM is real’ lantaran kebimbangan yang timbul di tengah penduduk dunia. NEOM menjadi bagian dari visi Saudi 2030. Pembangunannya bertujuan untuk mencapai kelayakan hunian, perkembangan bisnis, menciptakan konservasi, dan kehidupan berkelanjutan.

NEOM berdiri di atas lahan seluas 26.500 kilometer persegi, barat laut RIyadh, Arab Saudi. Pembangunan kota pintar ini akan didukung dengan 100% energi baru yang bernilai 500 miliar dolar AS. NEOM nantinya akan memiliki 10 region, saat ini baru ada 4 yang diumumkan yakni The Line, Trojena, Oxegon, dan Sindalah

2. Amaala

Sumber: vision2030.gov.sa

Pengembangan resor mewah di pantai barat laut Arab Saudi ini akan membatasi proyek Neom dan Laut Merah. Ini adalah bagian penting lain dari rencana pengembangan pariwisata kerajaan.

Pembangunan tersebut akan memiliki 2.500 kamar hotel dan 700 vila hunian pribadi. Juga akan ada area penjualan yang diisi sekitar 200 toko.

Amaala juga memiliki Triple Bay Yacht Club di MBS Prince Nature Reserve. Ini dirancang dengan desain rumah tradisional Arab dengan eksterior putih ramping dan palet bahan alami dan bersumber lokal seperti batu, kayu, dan kulit.

Berbatasan dengan calon ‘kota pintar’ dunia, Amaala akan didukung dengan bandara ultra mewah. Menggandeng Foster+Partners, kerajaan Saudi akan menjadikan bandara Amaala seperti fatamorgana di padang pasir.

Kata John Paganos selaku Direktur Pelaksana saat siaran pers Amaala, “Kami berharap Amaala menjadi pusat internasional untuk kapal pesiar mewah, oleh karena itu klub kapal pesiar membutuhkan desain kelas dunia, yang dipengaruhi oleh elemen lingkungan alam dan warisan Arab serta didukung oleh komitmen kami terhadap keberlanjutan.”

Arab Saudi sebelumnya menggabungkan dua pengembang milik negara yang dimiliki oleh dana kekayaan negara. PIF dan Perusahaan Pengembangan Laut Merah dan Amaala bermitra untuk mengurangi biaya dan meningkatkan sinergi.  

3. The Red Sea Project

Sumber: vision2030.gov.sa

Proyek Laut Merah menerima dana miliaran riyal dalam kontrak untuk mendorong pembangunan. Dalam proyek ini akan berdiri 50 resor dengan hingga 8.000 kamar hotel dan lebih dari 1.000 apartemen di 22 pulau dan enam lokasi.

Area pembangunan proyek ini akan berlokasi di sepanjang pantai barat Arab Saudi, tepatnya di provinsi Tabuk, antara kota Umluj dan Al-Wajh. Yang mana mencakup 90 pulau lepas dengan garis pantai sepanjang 200 km di Lau Merah. 

“Proyek ini diharapkan menghasilkan 22 miliar riyal per tahun pada tahun 2030 dan 464 miliar riyal dalam pendapatan kumulatif selama siklus konstruksinya dan 10 tahun operasi yang stabil pada tahun 2040,” bunyi laporan keberlanjutan pertama Perusahaan Pengembangan Laut Merah.

Tahap pertama proyek Laut Merah dijadwalkan selesai pada akhir 2023. Proyek tahap satu ini akan terdiri dari hotel dan marina sebagai fasilitas rekreasi. Sementara itu, bandara internasional Laut Merah juga hampir selesai dan tahap pertama diharapkan dapat menerima penumpang awal tahun 2024.  

4. Ad Diriyah

Ad Diriyah
Tampilan dalam area Ad Diriyah. Sumber: Diriyah.sa

Terletak di pinggiran Riyadh, Ad Diriyah dianggap sebagai proyek warisan. Pengembangan senilai 17 miliar dolar AS akan mencakup beberapa resor mewah, termasuk merek hotel internasional utama.

Gerbang Diriyah I akan menampilkan 18 hotel dalam komunitas perkotaan tradisional multiguna yang dibangun dengan gaya arsitektur Najdi yang autentik. Ini identik dengan tata letak serta desain khas desa-desa yang menggunakan bata lumpur dan plester yang sama seperti yang dilakukan ratusan tahun lalu.

Gerbang Diriyah II direncanakan sebagai pengembangan multiguna yang berfokus pada pejalan kaki, dengan semua aset hiburan budaya.

Gerbang Diriyah III akan memiliki aspek perumahan yang besar. Megaproyek warisan itu senilai 50,6 miliar dolar AS. Ini menargetkan 27 juta pengunjung domestik dan internasional pada tahun 2030.

5. Qiddiya

megaproyek arab saudi
Sumber: vision2030.gov.sa

Megaproyek Arab Saudi ini dibangun di pinggiran Riyadh dan akan menjadi pusat pariwisata terbesar. Proyek ini akan dibangun taman hiburan Six Flags, lapangan golf, dan kompleks seni.

Proyek ini memakai dana Qiddiya Investment Company. Perusahaan tersebut memberi kontrak senilai 746,6 juta dolar AS kepada perusahaan pengembangnya Alec Saudi Arabia Engineering dan Contracting dan El Seif Engineering Contracting untuk pembangunan taman hiburan air pertama dan terbesar di kawasan itu.

Taman ini akan berdiri di atas tanah seluas 22,5 hektar dan akan menjadi rumah bagi 22 wahana dan atraksi, termasuk sembilan yang akan menjadi ‘yang pertama di dunia’. Taman hiburan ini akan mencakup sembilan zona, terinspirasi oleh hewan yang menghuni daerah sekitar Qiddiya.

Beberapa wahana telah dirancang untuk menggunakan air 75 persen lebih sedikit dibandingkan dengan yang lebih konvensional di taman air lainnya. Pada tahun 2030, Qiddiya berharap dapat menarik hingga 17 juta pengunjung setiap tahunnya.

Back to top button