News

Sekjen Gerindra: Kader Mesti Loyal pada Pimpinan, Jangan Menggunting dalam Lipatan

Banyak godaan yang datang di tahun politik menjelang pemilu seperti sekarang ini. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengingatkan seluruh kader untuk menjaga loyalitas, bila masih ingin berjuang bersama.

Ia menekankan, seluruh kader Gerindra tanpa terkecuali, jangan pernah ambil sikap sendiri-sendiri, harus taat terhadap keputusan yang sudah dibicarakan, dimusyawarahkan dan ditetapkan oleh pimpinan.

“Loyalitas dalam berjuang itu menjadi penting. Kebersamaan menjadi yang utama. Kepercayaan kepada pimpinan menjadi faktor keberhasilan dari seorang pemimpin, dalam berjuang,” jelas Muzani saat ditemui di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (26/1/2023).

Muzani mengatakan gerakan yang tidak sejalan dengan keputusan partai dan pimpinan partai akan sangat berbahaya, besar kemungkinan menghancurkan perjuangan yang sudah dilakukan selama ini. Ia mengingatkan jangan sampai ada kader yang menggerogoti partai dari dalam, sebagaimana yang pernah disampaikan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

“Jangan menggerogoti dari dalam, jangan menggunting dalam lipatan. Itu berbahaya itu mencelakakan perjuangan kita. Pernyataan itu diajukan secara general, umum, kepada siapa saja. Pak Prabowo telah mengangkat kepada siapa saja, kepada (kader) Gerindra itu adalah langkah-langkah perjuangan untuk itu bisa berhasil,” terang Muzani.

Sebelumnya Prabowo dalam pidato di perayaan HUT Gerindra ke-15 menekan pentingnya nilai kepercayaan terhadap pimpinan. Nilai ini, tutur Prabowo sudah menjadi kebiasaan yang dijalaninya sejak menjadi prajurit TNI.

“Ada suatu pengalaman saya puluhan tahun di tentara, percayalah pada pimpinanmu. Kalau kau tidak bisa percaya pada pimpinanmu, kau berhenti mengundurkan diri. Jangan mau dipimpin oleh orang yang kau tidak percaya,” kata Prabowo di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Prabowo berharap kebiasaan baik ini bisa ditularkan dan diikuti oleh seluruh kader Partai Gerindra. Ia mengatakan, seorang pemimpin pasti akan memikirkan nasib para anggota atau pengikutnya.

Sehingga, sambung dia, apapun keputusan yang pemimpin buat, tentunya atas kepentingan bersama. Ia mengibaratkan seperti kepercayaan penumpang kapal terhadap nahkodanya. “Sangat sederhana. Kalau tidak percaya, cepat lompat. Kalau kau naik pesawat, percaya sama pilot dan co-pilot, kalau tidak percaya, ngapain?” tegasnya.

Prabowo menambahkan jika anggota atau pengikut itu sudah memberikan kepercayaan penuh, maka mereka tidak boleh terus mengomentari segala keputusan yang pemimpin itu buat.

“Kalau sudah di atas kapal dan pesawat, jangan pula kau rongrong dari samping dari kanan dan kiri, itu namanya tidak baik dan tidak benar. Itu membahayakan seluruh yang di atas kapal,” tandas Prabowo.

Back to top button