Ototekno

Sebelum Beli, Yuk Ketahui Cara Merawat Mobil Listrik yang Benar

Pemerintah semakin menggenjot penjualan mobil listrik yang lesu peminat. Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan ikut turun tangan menyukseskan salah satu program ambisius Presiden Joko Widodo itu.

Luhut secara tegas mengatakan akan mempersulit mobil berbakar bakar bensin (BBM) mengaspal di Jakarta. Luhut beralasan, pembatasan kendaraan BBM akan membuat kualitas udara di Jakarta nantinya semakin baik.

Luhut menargetkan 10 persen populasi mobil di Indonesia pada 2030 nantinya merupakan mobil listrik. Luhut mengaku sudah meminta Negeri Tirai Bambu alias China untuk memproduksi lebih banyak mobil listrik yang bisa digunakan di Indonesia.

Pemerintah mulai memberikan insentif pembelian mobil listrik sejak Maret 2023, berupa potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10%. Artinya, beli mobil listrik hanya kena PPN 1%.

Namun, penjualan mobil listrik masih sepi peminat. Data Gaikindo menunjukkan sepanjang April terjual 1.285 mobil listrik. Angka ini masih jauh target penjualan mobil listrik di 2023, sebanyak 35.000 unit.

Lesunya peminat mobil listrik diduga lantaran baru ada 2 jenis mobil listrik yang mendapat insentif potongan PPN, yakni Hyundai Ioniq 5 pabrikan Korea Selatan dan Wuling Air ev asal Tiongkok.

Selain itu harga mobil listrik jauh lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bakar minyak dengan kualitas serupa. Selisih harganya 30 hingga 40 persen.

Tetapi sebenarnya, kendaraan listrik memiliki beragam keunggulan yang tak bisa dipandang sebelah mata. Salah satunya adalah biaya operasional terbilang lebih rendah dibanding konvensional.

Beda Biaya Perawatan Mobil Listrik dan BBM

Mengutip laman Lifepal, estimasi biaya yang dikeluarkan mobil listrik, seperti bahan bakar dan perawatan ternyata lebih rendah ketimbang mobil biasa. Rinciannya sebagai berikut:

Bahan Bakar

  • Mobil listrik
    Mobil listrik membutuhkan pengisian baterai rata-rata Rp7.833.312 untuk menempuh jarak sejauh 24.140,16 km per tahun atau Rp646.787 per bulan.
  • Mobil BBM
    Mobil berbahan bakar fosil membutuhkan biaya sebesar Rp18.038.177 per tahun.

Perawatan

  • Mobil listrik
    Perawatan atau pemeliharaan mobil listrik lebih hemat ketimbang mobil biasa karena tidak melakukan penggantian oli, filter udara, dan komponen lainnya.
    Beberapa studi menyebutkan pemilik mobil listrik dapat menghemat pengeluaran hingga Rp66.116.030 untuk biaya perbaikan dan perawatan saat pemakaian.
  • Mobil BBM
    Mobil konvensional harus mendapat pemeriksaan dan penggantian pada beberapa komponen untuk memastikan kondisi terjaga.

Sama seperti mobil bensin, mobil listrik perlu melakukan perawatan supaya awet. Namun perawatannya berbeda dengan mobil bensin. Berikut cara merawat mobil listrik agar tetap awet seperti dikutip dari laman MyPertamina:

1. Jaga Kapasitas Baterai Mobil

Salah satu komponen pentingnya adalah baterai. Oleh karena itu, baterai harus dirawat dengan cara menjaga kapasitas daya baterai agar kapasitasnya tidak dibawah 40 persen.

Sama halnya dalam melakukan pengisian daya, maksimum daya yang disarankan 80-90 persen saja. Apabila keseringan melakukan pengisian daya sampai 100 persen, maka ada kemungkinan mobil listrik akan mengalami degradasi dan membuat baterai cepat rusak.

2. Buat Jadwal Pengisian Baterai

Jadwal untuk pengisian baterai yang disarankan adalah setiap dua hari sekali, lalu pilih mode pengisian slow charging saat melakukan pengisian baterai.

3. Parkir Mobil di Tempat yang Sejuk

Mobil listrik tidak disarankan terkena panas matahari secara langsung pada saat mobil sedang diparkir. Sinar matahari yang menyengat dapat mengakibatkan kinerja baterai jadi menurun yang membuat usia pakai yang jadi lebih cepat.

4. Cek Radiator, Filter AC, dan Kampas Rem

Pada mobil listrik, radiator memiliki fungsi untuk mendinginkan bagian baterai. Sehingga, radiator perlu dilakukan pengecekan rutin dan dikuras serta menggantinya dengan cairan baru saat jarak tempuh mobil sudah mencapai 60 ribu km.

5. Cek Software Secara Berkala

Beberapa mobil listrik memiliki teknologi yang tinggi, dilengkapi dengan perangkat lunak dalam sistem pengoperasiannya.

Perangkat lunak tersebut pasti akan diperbaharui secara berkala. Pembaharuan perangkat lunak dalam sistem operasi perlu dilakukan supaya mobil listrik dapat berjalan dengan baik.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button