News

Reshuffle Kabinet Tak Mudah, Jokowi Bakal Hadapi Tiga Tantangan Besar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diprediksi bakal menghadapi tiga tantangan besar apabila melakukan reshuffle atau perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju. Tantangan utama menyangkut peluang terganggunya stabilitas politik di pemerintahan Jokowi.

“(Sebab) partai yang kadernya terdepak dari kabinet berkemungkinan akan mengambil posisi berbeda (oposisi) menjelang Pemilu 2024,” kata Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago, Sabtu (24/12/2022).

Tantangan kedua, Arifki menjelaskan, terkait kemungkinan partai pendukung pemerintah memanfaatkan momen reshuffle menambah jatah kursi menteri di kabinet apabila perombakan kabinet terealisasi.

Adapun tantangan ketiga menyangkut anggapan reshuffle hanya untuk mengeluarkan menteri asal Partai NasDem dari Kabinet Indonesia Maju.

“Dugaannya hubungan NasDem dengan Jokowi mulai dingin setelah NasDem deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden. Kemudian, ada yang memanfaatkan peluang itu,” ujar Arifki menegaskan.

Diketahui, Presiden Jokowi mengakui kemungkinan dirinya akan merombak kabinet. Hal ini dilontarkan Jokowi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/12/2022) merespons hasil jajak pendapat lembaga Charta Politika mengenai sebagian besar responden sepakat adanya perombakan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan beberapa partai koalisi pemerintahan, mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengeluarkan menteri Partai NasDem dari kabinet. Dorongan ini diduga terkait langkah Partai NasDem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pilpres 2024.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, sebanyak 60,5 persen publik mengaku puas terhadap kinerja para menteri. Akan tetapi mayoritas dari mereka mengaku setuju, saat disinggung soal wacana reshuffle kabinet.

“Walaupun responden kita kebanyakan mengatakan lebih banyak puas. Tetapi mereka lebih banyak setuju ketika ditanyakan terkait dengan rencana adanya reshuffle, setuju atau tidak. Ada angka 61,8 persen yang menyatakan setuju,” kata pria yang akrab disapa Totok itu dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).

Back to top button