Market

Rekrut Putra Papua, Kilang Gas Tangguh Train 3 Bisa Produksi 11,4 Juta Ton per Tahun

Kilang gas raksasa Tangguh Train 3, di Teluk Bintuni, Papua Barat, yang bisa menghasilkan gas bumi 11,4 juta ton per tahun atau menjadi terbesar di Indonesia.

Dengan rampungnya proyek dengan investasi USD4,83 miliar atau Rp72,45 triliun ini, Presiden Joko Widodo meresmikan Kilang Tangguh Train 3 untuk bisa beroperasi pada  awal Desember tahun ini.

“Proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi tahunan tanggung Liquified Natural Gas (LNG) menjadi 11,4 juta ton per tahunnya,” ujar Presiden Jokowi saat meresmikan proyek ini, Jumat (24/11/2023).

Presiden juga mejelaskan Tangguh Train 3 akan berkontribusi signifikan untuk mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030.  triliun.

Jokowi menjelaskan proyek yang masuk PSN ini, mampu menyerap tenaga kerja lokal. Saat ini 70 persen tenaga operasional tangguh adalah pekerja dari Provinsi Papua Barat dan Papua. “Saya mendengar, ada target baru di 2029 mencapai 85 persen (tenaga kerja Indonesia),” tuturnya.

Pada peresmian tersebut, Jokowi didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere, Bupati Bintuni Petrus Kasihiw, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, BP EVP Gas & Low Carbon Energy Anja Isabel Dotzenrath, dan BP Regional President Asia Pasifik Kathy Wu.

Selain itu, sebanyak 105 teknisi operasi dan pemeliharaan kilang LNG akan direkrut dari putra-putri Papua Barat dan daerah lain. Mereka direkrut sejak SMA dan menjalani program pendidikan dari BP Berau Ltd.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden secara simbolis melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek Pengembangan Lapangan Ubadari, Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), dan proyek hilirisasi blue ammonia, dan proyek lapangan migas asap kido merah. 

Sementara itu Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan bahwa beroperasinya secara penuh Tangguh Train 3 akan meningkatkan produksi gas nasional dan memperkuat peran industri hulu migas di era transisi energi untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

“Tangguh Train 3 diharapkan bisa beroperasi kapasitas penuh diawal Desember sehingga semakin memperkuat neraca gas nasional dan mendukung kebutuhan domestik”, katanya.

Lebih lanjut, Dwi menyampaikan Tangguh Train 3 merupakan karya anak bangsa, yang dibangun dan dioperasikan oleh SDM dalam negeri, serta memberikan perhatian yang besar bagi tenaga kerja lokal.

“Kami merasa terhormat bahwa Presiden Jokowi berkenan meresmikan Tangguh Train 3. Tangguh merupakan fasilitas kelas dunia dengan budaya keselamatan yang kuat dan 70 persen dari pekerja kami berasal dari Papua. Indonesia merupakan negara penting dalam portofolio BP, kami sangat berterima kasih terhadap dukungan Pemerintah Indonesia,” kata BP EVP Gas & Low Carbon Energy Anja-Isabel Dotzenrath.

Back to top button