News

Rawan Beredar Hoaks, Aparat Harus Adil dalam Menindak

Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menyatakan para peserta Pemilu harus mengedepankan etika dalam berpolitik. Sebab dalam Pemilu 2024 nanti akan banyak muncul serangan politik.

Menurutnya, dalam pemilu para kandidat biasanya melakukan beberapa cara untuk memenangkan kontestasi. Pertama mereka akan melakukan pencitraan yang positif untuk menarik simpati pemilih.

“Kedua tentu melakukan downgrade pencitraan pihak lawan sehingga ini yang kadang kemudian, masuk dalam tataran yang sudah di luar kepatutan dan etika serta moral (seperti hoaks),” terang Herman dalam diskusi bertajuk ‘Bersama Mencegah Hoaks dan Kampanye Hitam Jelang Pilpres 2024’ di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Dia mengatakan seharusnya sebagai calon pemimpin mulai dari capres-cawapres, calon gubernur, bupati, dan wali kota harus mengedepankan moral dan etika dalam berkompetisi nanti.

Namun tentunya peran aparat penegak hukum sangat penting dalam proses tersebut, khususnya dalam menangani beredarnya berita hoaks dan sebagainya.

“Kalau salah-salah mereka melakukan editing terhadap video maka akan kena sanksi hukum yang berat, toh undang-undang nya sudah ada, UU ITE,” tegasnya.

Oleh karena itu aparat penegak hukum harus melakukan sosialisasi agar masyarakat lebih peka terhadap hoaks yang beredar.

“Bahwa pandai-pandailah memilih dan memilah informasi. Banyak kalau mau ditelusuri video-video dipotong-potong, video seorang pimpinan pendukung Pilkada itu bisa dipotong menjadi dukungan Pilpres itu bisa,” tutup Herman.

Back to top button