Market

Ramai-ramai Desak Audit, Ekonom Kaitkan Penghentian Bansos Beras 10 Kg dengan Kelangkaan


Pengamat ekonomi Yanuar Rizky menegaskan, kelangkaan beras yang terjadi saat ini, merupakan dampak dari gencarnya bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram yang dicanangkan Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024. Tiba-tiba, program itu dihentikan pada Kamis (8/2/2024). Kemudian, muncul kelangkaan beras.

“Apapun yang dikatakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) soal kelangkaan beras tak ada kaitannya dengan program bansos beras 10 kilogram. Kemudian, Jokowi setop program tersebut. Jangan-jangan, cadangan beras pemerintah di Bulog menipis untuk bansos. Sehingga terjadi kelangkaan beras saat ini,” kata Yanuar dalam deklarasi 100 guru besar dan tokoh nasional untuk Pemilu 2024 yang Demokratis dan Jujur dan Adil (Jurdil), Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Dia pun heran dengan gencarnya pejabat negara membantah tidak adanya kelangkaan beras di pasar tradisional maupun ritel modern. Padahal, banyak media menyiarkan adanya pembatasan pembelian beras premium. “Daripada bantah-bantah bansos, ayo buka-bukaan saja. Berapa beras di Bulog saat ini,” kata dia.

Kecurigaan mantan komisaris independen PT Pupuk Indonesia (Persero) itu, setali tiga uang dengan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira. 

Dia pun mempertanyakan program bansos beras 10 kg, mendadak dihentikan. Apakah karena stok beras di gudang Bulog, menipis alias tidak aman. “Upaya dadakan pemerintah setop sementara bansos beras 10 kg itu, menjadi indikasi memang progam bansos beras 10 kg, menjadi biang keladi kelangkaan beras,”  paparnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Syam Arjayanti menjelaskan, pemicu kelangkaan serta kenaikan harga beras di pasaran, karena beberapa faktor. Salah satunya program bansos beras 10 kg yang menguras stok CDP.

“Ada beberapa faktor. Saat ini memang sudah ada yang panen di beberapa lokasi tetapi belum memasuki puncak musim panen. Diprediksi (puncak panen) baru akan terjadi di akhir Maret sampai dengan April,” kata Syam, Senin (12/2/2024).

“Kemudian ada faktor lain, yakni tingginya permintaan. Salah satunya bansos. Sebenarnya kan bansos dah mulai tahun kemarin ya. Akan tetapi terus ada bansos-bansos lainnya,” imbuh Syam.

Disebut beras langka karena program bansos, Arief membantah. Dia bilang, pembatasan pembelian beras maksimal 2 pak berukuran 5 kg di ritel modern bukan pertanda kelangkaan beras.

Sebab, pembatasan pembelian beras bermerek SPHP itu, sudah dilakukan sejak lama. “Kayaknya sudah dari dulu kita bilang kalau di ritel 2 pack, 2 pak. Masa di rumah mau taruh 1 ton?” kata Arief, Jakarta, Senin (12/2/2024).

Dia pun menerangkan bahwa pemerintah akan kembali membagikan bansos beras 10 kg pada 15 Februari. Atau sehari setelah pencoblosan Pemilu 2024. Berbarengan dengan penyaluran beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Ia menuturkan, bantuan pangan memang harus disalurkan kembali karena beras tak bisa disimpan terlalu lama di gudang Bulog. Penyimpanan yang terlalu lama justru akan merusak kualitas beras. “Pokoknya keluar-masuk, keluar-masuk, karena kan enggak bisa disimpan lama-lama. Jadi dynamic ,” kata dia.

 

Back to top button