Ke depan keresaham petani dengan kelangkaan pupuk yang terjadi pada awal musim tanam 2023 ini tidak akan terulang lagi. Produsen pupuk yang memasok kebutuhan Jawa dan Sumatera meyakinkan akan mengamankan pasokan. Walaupun hanya bisa untuk bulan Juli saja.
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani hingga Juli 2023. Kepastian tersebut disampaikan setelah perseroan memastikan seluruh wilayah yang menjadi tanggung jawabnya, baik di Jawa dan Sumatera sudah mendapatkan pasokan yang cukup.
Pusri mencatat, saat ini, stok pupuk urea mencapai 162.457.002 ton dan pupuk NPK bersubsidi sebesar 15.529.840 ton. “Jumlah itu dapat memenuhi kebutuhan petani selama tiga minggu ke depan atau hingga Juli 2023. Itu sudah melebihi ketentuan dari pemerintah,” ujar Vice President Humas Pusri Rustam Effendi, di Palembang, seperti dikutip Selasa (14/6/2023).
Selain itu, Pusri juga menjamin setiap distributor menyiapkan dan menyalurkan pupuk bersubsidi di kios masing-masing sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah. Dalam menjalankan kegiatan pengadaan serta penyaluran pupuk bersubsidi, Pusri selalu berpegang teguh pada prinsip 6 Tepat yang antara lain tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.
Prinsip itu berlaku pada semua tingkatan jalur distribusi sampai tingkat petani yaitu dari Lini I (gudang pabrik Pusri), Lini II (gudang produsen di Pelabuhan atau Ibukota Provinsi), Lini III (Gudang produsen dan distributor di Kabupaten/Kota) hingga ke Lini IV (kios pengecer) sampai penyaluran ke petani dan atau kelompok tani.
“Untuk mendapatkan pupuk subsidi, Kementan telah menetapkan sejumlah ketentuan. Di antaranya, petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektare, menyusun dan memiliki alokasi pada sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), serta pada wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani,” jelas Rustam.
