Hangout

Post Holiday Blues Sindrom Mager Usai Liburan, Kenali Penyebabnya


Post Holiday Blues sindrom males gerak alias mager yang kerap menghinggapi anak sekolah maupun pekerja usai menjalani liburan. 

Ketika mengalami sindrom post holiday blues, kamu akan cenderung tidak bersemangat ataupun produktif dalam bekerja maupun sekolah. Akibatnya, pekerjaan maupun pelajaranmu menjadi terbengkalai. 

Lantas, apa saja penyebab dan gejala post holiday blues? Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak artikel berikut!

Apa itu Post Holiday Blues

Post holiday atau vacation blues, sindrom yang kerap menghinggap pasca liburan. Sindrom ini adalah sekumpulan perasaan negatif yang muncul setelah selesai berlibur.

post holiday blues
Ilustrasi. Anak kehilangan motivasi belajar usai liburan. (Foto: iStock)

“Post holiday blues adalah kondisi perubahan mood (suasana hati) sebagai akibat dari transisi antara masa liburan kepada kondisi rutin yang harus dihadapi kembali,” ujar Psikolog klinis Universitas Indonesia Kasandra Putranto, Selasa (16/4/2024).

Kasandra menjelaskan selama mengalami proses transisi tersebut, tidak mudah bagi seseorang untuk beradaptasi kembali terhadap kehidupan yang biasanya, misalkan kembali bekerja atau sekolah.

Gejala Post Holiday Blues

Gejala yang muncul pada sindrom ini tidak jauh berbeda dengan gangguan kecemasan ataupun gangguan emosi.Bedanya, gejala ini hanya muncul saat liburan telah selesai. Ini disebabkan oleh perasaan bahwa liburan telah selesai dan harus segera kembali ke rutinitas biasa. Kamu tidak lagi merasakan kegembiraan atau semangat yang sama dengan saat kamu berlibur.

Akibatnya, sindrom ini membuatmu tidak bersemangat untuk kembali menjalani rutinitas. Tentu saja, ini akan berakibat buruk pada pekerjaanmu.

kangen liburan
Ilustrasi. Kangen liburan. (Foto: Shutterstock)

Berikut beberapa gejala di antaranya:

  • Insomnia
  • Mudah lelah
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kecemasan
  • perasaan sedih yang berkelanjutan
  • Kehilangan motivasi untuk melakukan berbagai aktivitas.
  • Mengalami stres akut
  • Suasana hati cepat berubah
  • Merasa kosong dan kehilangan sesuatu. 

Penyebab Post Holiday Blues

Ada beberap hal yang menyebabkan terjadinya sindrom Post Holiday Blues:

Financial stress: mulai dari menginap di vila, membeli kado lebaran, dan aktivitas liburan lainnya, tidak heran jika setelahnya kamu mengalami financial stress, gangguan kecemasan, bahkan merasa kelelahan.

Perasaan kehilangan: pada saat liburan dan berkumpul dengan teman maupun keluarga, kamu merasa dikelilingi oleh orang-orang yang kamu sayangi, saat hal tersebut berakhir, kamu akan merasa kehilangannya.

stres usai liburan
Ilustrasi – Seseorang yang mengalami stres. (Foto:Antara/Pixabay/am).

Seasonal affective disorder (SAD): adanya perubahan suasana dan pola keseharian akan membuat kamu merasakan holiday stress.

Kesehatan mental: jika kamu memiliki masalah dengan kesehatan mental, maka post holiday blues bisa berdampak lebih besar.  Kamu akan merasa kondisimu lebih buruk saat liburan, begitu juga saat selesai.

Kasandra melanjutkan tekanan post holiday blues juga berpotensi bertambah karena masalah-masalah teknis lain.

“Misalnya jika support system di rumah belum kembali seperti semula, ada langganan sayur belum kembali dari kampung, langganan ojek juga masih libur atau asisten di rumah belum kembali, atau sarana prasarana macet karena rusak, seperti mobil, motor, mesin cuci dan lain lain,” kata dia.

Dampak Post Holiday Blues

Setelah mengetahui gejala dan penyebab post holiday blues, Anda juga perlu memahami sejumlah dampaknya terhadap kesehatan.

Adapun dampak post holiday blues adalah sebagai berikut.

Males Kerja
 Ilustrasi. Sindrom post holiday blues, males kerja usai liburan. (Foto:Alodok)
  • Mengalami tekanan mental jangka pendek dan kecemasan.
  • Meningkatkan risiko munculnya perilaku melukai diri.
  • Penurunan produktivitas, sehingga dapat berdampak buruk pada pekerjaan atau pelajaran.

Tips Atasi Post Holiday Blues

Kasandara memberikan tips guna mencegah Post Holiday Blues terjadi, seperti memulai aktivitas rutin seperti biasanya sebelum masa liburan usai. Misalnya, kembali bangun lebih pagi, melakukan persiapan untuk kegiatan sehari-hari dan menyelesaikan tugas yang sempat tertunda selama liburan.

Hindari juga melakukan aktivitas yang minim gerak seperti bermain media sosial terlalu lama atau banyak menghabiskan waktu untuk tidur di rumah.

Sebab pada dasarnya, kata dia, orang yang memiliki stamina mental yang prima dan terbiasa untuk tetap aktif selama liburan, tentu akan dapat dengan mudah mengatasi perubahan dan mendapatkan manfaat maksimal dari liburan sejenak dari rutinitas dan beban tugas yang biasa dihadapi.

semangat kerja setelah liburan
Ilustrasi. Semangat kerja usai liburan. (Foto: Media Sosial)

“Sebaliknya mereka yang memiliki masalah dalam stamina mental dan tidak terbiasa aktif selama liburan tentu memerlukan pecutan usaha diri yang lebih keras untuk mengatasi perubahan mood mereka,” kata Kasandra.

Kasandra mengatakan, kondisi post holiday blues pada umumnya akan kembali seperti semula. Namun jika sudah berlangsung lebih dari dua minggu maka yang bersangkutan perlu segera mendapatkan penanganan dari pihak medis.

Back to top button