News

Pesawat Rusia Berpenumpang 6 Orang Hilang di Afghanistan


Otoritas penerbangan Rusia pada Minggu (21/1/2024), mengatakan sebuah pesawat sewaan dengan registrasi Rusia yang membawa enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan sehari sebelumnya. Polisi Afghanistan sempat mengatakan mereka menerima laporan adanya kecelakaan.

Pesawat tersebut adalah penerbangan ambulans sewaan yang melakukan perjalanan dari Bandara Utapao Pattaya di Thailand ke Moskow melalui India dan Uzbekistan. Mereka menggunakan jet Dassault Aviation AM.PA Falcon 10 buatan Prancis yang diproduksi pada 1978, kata otoritas penerbangan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Sekitar 25 menit sebelum pesawat menghilang dari layar radar, pilot memperingatkan bahwa bahan bakar hampir habis dan pesawat akan mencoba mendarat di bandara di Tajikistan, lapor media Rusia SHOT, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.

Pilot kemudian melaporkan bahwa satu mesin mati, dan mesin kedua juga mati, lapor SHOT.

Reuters mengaku tidak dapat segera mengkonfirmasi hal tersebut.

Otoritas penerbangan sipil India mengatakan pesawat itu bukan penerbangan komersial terjadwal atau pesawat sewaan India. Pihaknya masih menunggu rincian lebih lanjut.

Penerbangan tersebut melakukan evakuasi medis pribadi dari Pattaya ke Moskow. Thailand merupakan tujuan wisata populer bagi orang Rusia, lapor kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS, mengutip Kedutaan Rusia di Bangkok.

“Di dalam pesawat ada seorang pasien yang terbaring di tempat tidur dalam kondisi serius, seorang warga negara Rusia, yang diangkut dari salah satu rumah sakit di Pattaya ke Rusia,” lapor kantor berita RIA, mengutip sumber di Bandara Internasional Utapao Thailand.

“Dia didampingi suaminya, seorang pengusaha swasta, juga warga negara Rusia, yang membiayai penerbangan tersebut.”

Beberapa media Rusia menyebutkan penumpangnya adalah pasangan dari Volgodonsk di Rusia selatan.

Daftar manifes pesawat tersebut, yang diterbitkan oleh outlet berita SHOT, tampaknya menunjukkan bahwa awak pesawat tersebut juga merupakan warga negara Rusia.

Komite Investigasi Rusia mengatakan pihaknya telah membuka kasus pidana untuk menentukan apakah penerbangan tersebut melanggar peraturan keselamatan. {VOA/Reuters] 

Back to top button