Hangout

Pengaruhi Otak Sampai Depresi, TikTok pun Kurangi Kebiasaan Begadang

Minggu, 15 Jan 2023 – 00:31 WIB

Otak Kebiasaan Begadang

Kebiasaan begadang memiliki banyak dampak buruk, di antaranya yang sudah terkonfirmasi adalah mempengaruhi kemampuan berpikir, suasana hati, sampai kesehatan fisik. (foto: Pixabay)

Begadang boleh saja asal ada perlunya, itu kata Bang Haji Rhoma Irama. Namun, jika begadang menjadi kebiasaan tentu akan berefek buruk bagi kesehatan. TikTok pun sedang menyiapkan fitur pengingat tidur untuk mengurangi kebiasaan begadang.

TikTok dilaporkan sedang menguji fitur pengingat tidur. Fitur tersebut memungkinkan pengguna menyetel alarm saat mereka tidur dan mematikan notifikasi saat mereka tidur selama tujuh jam yang disarankan.

Fitur ini dapat ditemukan di pengaturan ‘waktu layar’ aplikasi, dan pengguna yang berpartisipasi dalam fase pengujian ini akan melihat opsi ‘pengingat tidur’ yang baru.

TikTok mengatakan fitur pengingat tidur akan membantu pengguna tahu kapan harus tidur, dan TikTok akan membantu mereka tidur kapan pun mereka mau. Pengguna akan diminta untuk menutup TikTok saat jam mencapai waktu yang dipilih.

Selain itu, TikTok juga mematikan notifikasi selama tujuh jam setelah waktu tidur pengguna aktif.

Menurut seorang juru bicaranya, TikTok terus menciptakan cara baru untuk meningkatkan kualitas hidup pengguna, dan alat tersebut memperluas fitur serupa lainnya di dalam aplikasi yang ada.

Selama ini penggunaan gadget apalagi dengan beragam aplikasi terutama media sosial seperti YouTube, Facebook, Instagram, Twitter hingga WhatsApp dan Telegram, seringkali keasyikan hingga lupa waktu. Tak hanya melewatkan hal penting saat siang hari atau pada jam kerja, juga saat tiba waktunya istirahat untuk tidur.

Banyak pengguna gadget betah begadang sampai pagi. Padahal mereka mendapat dua efek buruk yakni dari paparan cahaya dari gadget yang merusak mata dan otak sekaligus pengaruh dari begadang alias kurang tidur.

Dampak buruk begadang

Tidak tidur atau terjaga semalaman memiliki banyak dampak buruk, di antaranya yang sudah terkonfirmasi adalah mempengaruhi kemampuan berpikir, suasana hati, sampai kesehatan fisik. Ada sederet efek buruk begadang dari sisi kesehatan fisik dan mental, yang sama sekali tidak bisa kita sepelekan.

Situs wanita popular AS, Bustle menulis, dampak buruk tidak tidur yang pantang kita abaikan adalah peningkatan kadar gula darah. Penelitian kecil pada 2015 menemukan, orang yang doyan begadang ternyata memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi ketimbang orang dengan jadwal tidur normal dan teratur.

Terlalu sering melakukan aktivitas malam ini juga dapat mengubah pola makan menjadi tidak sehat. Agar tetap terjaga, orang yang begadang cenderung makan pada larut malam. Dampaknya, porsi makan dalam sehari jadi berlebihan.

Tak hanya itu, studi menunjukkan, orang yang kurang tidur umumnya mengonsumsi makanan tak sehat yang tinggi lemak dan kalori saat begadang.

Penelitian juga mengungkapkan, kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Perubahan pola tidur yang tidak menentu, misalkan rutin tidur di hari kerja dan begadang sesekali setiap pekan dapat menyebabkan ‘jet lag‘. Untuk setiap jam ‘jet lag‘ pergeseran jam tidur tersebut, risiko penyakit jantung orang yang begadang meningkat sebesar 11 persen.

Tidur yang berkualitas merupakan bagian dari proses penyembuhan alami tubuh. Sebaliknya, tidak tidur sepanjang malam dapat menghambat proses penyembuhan sakit. Saat tidur nyenyak, sistem daya tahan tubuh membantu badan menghadapi serangan penyakit atau infeksi.

Rentan terkena depresi

Bahaya bagi kesehatan mental yang tak boleh kita sepelekan adalah depresi. Penelitian menunjukkan, orang yang terbiasa begadang cenderung mengalami gejala depresi. Kendati para ahli kini masih meneliti hubungan sebab akibat antara begadang dan depresi, tapi yang pasti keduanya saling berkaitan.

Efek lainnya bagi kesehatan adalah dapat menurunkan fungsi otak untuk berpikir. Fungsi otak ini terkait dengan perhatian, fokus, konsentrasi, respons, daya ingat, sampai kecerdasan emosional.

Selain itu, kurang tidur juga dapat menurunkan kreativitas dan kemampuan otak dalam memecahkan masalah. Beberapa penelitian menyebut, efek begadang semalaman pada otak ini mirip dengan orang mabuk alkohol.

Dampak buruk lainnya yakni menyebabkan kantuk di siang hari hingga bisa mengalami microsleep. Otak dan tubuh manusia dirancang memiliki masa istirahat ketika baru melewatkan waktu tidur.

Kondisi tersebut wajar jika menyebabkan kantuk. Akibatnya dapat memicu microsleep atau tidur sebentar tanpa sadar selama beberapa detik. Microsleep sangat berbahaya, terutama bagi orang yang sedang mengemudikan kendaraan.

Back to top button