Market

Pendapatan Naik 7 Persen, HMSP Siap Guyur Dividen Rp63,3 per Saham

PT HM Sampoerna Tbk atau HMSP mencatatkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 7 persen atau Rp98,9 triliun. Hasil ini mencatatkan kenaikan tipis daripada tahun 2020 yang hanya Rp92,42 triliun.

Dengan kenaikan pendapatan ini, perseroan menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp63,3 per saham bagi para investor. Kesepakatan ini perseroan putuskan dalan dalam dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Kamis (9/6/2022).

Mengutip keterangan resmi perseroan, kenaikan pendapatan ini terdorong kinerja positif perseroan. Salah satunya naiknya volume penjualan produk sigaret 82,8 miliar unit atau naik 4,3 persen dari tahun sebelumnya.

“Kami melihat hasil positif pada tahun 2021 yang utamanya mencerminkan total volume industri yang lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, serta pertumbuhan pangsa untuk portofolio SKT dan produk premium Sampoerna,” ujar Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis.

Hasil RUPST Perseroan, pemegang saham menyetujui pergantian Presiden Direktur Sampoerna dari Mindaugas Trumpaitis kepada Vassilis Gkatzelis, yang merupakan eksekutif internasional dengan 20 tahun pengalaman. Hal itu dalam General Management, pemasaran dan penjualan, serta pengalaman di Asia, Uni Eropa, Afrika Utara dan Timur Tengah.

Mindaugas akan pindah ke Kanada sebagai Managing Director Rothmans Benson dan Hedges, afiliasi dari PMI.

Dalam kinerja perseroan, produksi sigaret kretek tangan (SKT) tumbuh sebesar 1,6 miliar pada tahun 2021. Catatan ini semakin memantapkan posisi HMSP sebagai produsen rokok.

Kinerja SKT ini didukung oleh investasi dan inovasi yang dilakukan perseroan secara berkelanjutan, sekaligus kebijakan tarif cukai untuk SKT pada tahun lalu dengan pertimbangan dampaknya tenaga kerja.

Sampoerna menyerap sekitar 65.800 karyawan langsung dan tidak langsung, di mana lebih dari 85 persen dari mereka bekerja di fasilitas produksi SKT.

Perseroan selama masa pandemi juga menambah kapasitas produksi SKT memalui Mitra Praduksi Sigaret (MPS). Selain itu Sampoerna juga banyak menciptakan lapangan kerja tambahan untuk lebih dari 6.000 orang di seluruh pulau Jawa.

Dari tahun sebelumnya, pangsa pasar Sampoerna pada 2021 turun 0,8 basis poin menjadi 28 persen dan laba bersih turun sebesar 16,8 persen menjadi Rp7,1 triliun.

Back to top button