Kanal

Pemahaman Hadits: Mengapa Bulan Rajab Disebut dengan ‘Mudhar’?


Kaum muslimin akan menyambut kedatangan bulan haram terakhir, yakni Rajab. Tahun ini, bulan Rajab 2024/1445 H akan dimulai pada Sabtu, (13/1/2024). Dalam kalender Islam, bulan Rajab menempati posisi istimewa sebagai salah satu dari empat bulan suci. Menariknya, bulan ini sering disebut dengan nama “Rajab Mudhar”. Sebuah istilah yang mengundang pertanyaan: mengapa bulan Rajab dikaitkan dengan nama Mudhar?

Dikutip dari Islam Online, istilah “Rajab Mudhar” memang telah disebutkan dalam beberapa hadits, termasuk ungkapan “Rajab mudhar alladzi baina jumada wa syaban,” yang berarti “Rajab Mudhar”, yaitu yang terletak antara Jumada (Jumadil Akhir) dan Syaban.”

Guru Besar Universitas Al Azhar Mesir, Prof Ahmad Al Sharbasi, memberikan penjelasan terkait hal ini. Menurut beliau, istilah “Rajab Mudhar” merujuk pada suku Mudhar, suku yang dikenal karena penghormatan dan pemuliaan mereka terhadap bulan Rajab. Nama suku ini, oleh karena itu, menjadi seolah-olah identik dengan bulan Rajab itu sendiri.

Pendapat ini sejalan dengan penjelasan Ibnu Manzur, yang menyatakan bahwa penambahan nama Rajab pada suku Mudhar berasal dari peningkatan penghormatan yang ditunjukkan oleh suku tersebut terhadap bulan ini. 

Ibnu Manzur juga menambahkan bahwa nama bulan Rajab berasal dari tradisi Arab kuno yang menghentikan peperangan selama bulan ini, simbolisasi dari ‘menarik tombak dari lidahnya’, sebagai tanda perdamaian.

Rajab, sebagai salah satu dari empat bulan suci (asyhurul hurum), memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Hal ini ditegaskan dalam Alquran, Surat At Taubah ayat 36, yang menyatakan bahwa jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas, di antaranya empat bulan haram. 

Alquran Surat At Taubah ayat 36:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. “

Ayat ini menekankan pentingnya tidak menzalimi diri sendiri selama bulan-bulan ini dan mengingatkan umat Islam untuk selalu berada di jalan yang lurus, serta mengingatkan bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa.

Kesucian bulan Rajab dan sebutan “Rajab Mudhar” menjadi bagian penting dari tradisi dan kepercayaan umat Islam, mengingatkan kita akan pentingnya menghormati waktu-waktu yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai masa untuk refleksi, perdamaian, dan peningkatan ibadah.

Back to top button