News

PDIP Diyakini Lebih Tertarik Sosok Cawapres Senior Dibanding Sandiaga

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin, menilai PDIP memiliki alasan tersendiri, terkait rencana politik jangka panjang dalam mempertimbangkan kandidat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

“Ya saya sih melihat seperti itu ketika disodorkan banyak nama termasuk salah satunya Sandiaga, kenapa ingin yang tua gitu ya. Ya itu kan sesuai skema PDIP, PDIP inginnya yang tua, yang senior kira-kira tipe-tipe yang seperti pak Ma’ruf Amin,” terang Ujang kepada Inilah.com saat dihubungi Minggu (18/6/2023).

Bahkan, tambah dia, PDIP sudah membidik Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar, namun hal ini ditolak sehingga belakangan muncul nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar.

“Kenapa ingin yang tua? Ya karena yang tua itu tidak punya hasrat politik yang tinggi di 2029-nya nanti gitu loh, seandainya bisa terpilih seperti itu. Kalau yang masih muda itu kan banyak bermanuver, bisa mengganggu PDIP juga ketika misalkan sudah pernah menjadi wapres kan begitu,” ujarnya.

Ia menilai jika sosok cawapresnya dari kalangan muda, tentu bisa saja mengganggu PDIP sebagai parpol pengusung. “Dan itu bisa membalikkan keadaan, bisa menggulingkan PDIP ke depan dalam konteks politik jangka panjang,” jelasnya.

“Bisa jadi ketika dicawapreskan misalkan ditakdirkan menang, lalu di 2029 bisa menjadi saingan bagi PDIP. Bisa ribut gitu, bisa menjadi rival di 2029 misalkan di pemilu berikutnya. Kan itu yang tidak diinginkan oleh PDIP,” tambah dia.

Meski begitu, tentu keputusan akhir tetap berasa di tangan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Apakah mungkin nanti Prof Nazaruddin jadi cawapres atau tidak, ya tidak tahu tergantung Megawati juga. Bukan Ganjar yang menentukan, (tetapi) Megawati begitu. Ya siapapun nanti cawapres yang dipilih PDIP atau Megawati ya itu tentu hak prerogatif PDIP dan Megawati sesuai kepentingan PDIP jangka panjang begitu,” pungkas Ujang.

Sebelumnya, bacapres PDIP Ganjar Pranowo menanggapi santai soal pengusungan Sandiaga Uno sebagai cawapres PPP yang akan diajukan mendampinginya. Sebab menurut Ganjar, semua keputusan soal siapa yang akan mendampinginya akan dibahas dalam proses negosiasi antar parpol koalisi.

“Tidak apa-apa, diusungkan saja, kan banyak partai bergabung dengan PDI Perjuangan bekerja sama, siapa yang akan bergabung kerja sama punya calon boleh diberikan, nanti kita negosiasi bersama-sama,” kata Ganjar dalam acara Rapat Konsolidasi Internal PDI Perjuangan Bali di Denpasar, Sabtu (17/6/2023).

Selain itu, meski dirinya terang-terangan menggaet anak muda sebagai pendukungnya, Ganjar mengaku untuk wakil presiden tak harus tokoh berusia muda atau identik dengan anak muda, seperti yang selama ini dilabeli kepada Sandiaga.

“Tidak selalu, banyak anak muda pikirannya tua tapi banyak juga orang tua pikirannya muda, yang penting jiwanya. Muda lebih bagus tapi banyak juga tokoh-tokoh senior punya jiwa muda, dia paham persoalan-persoalan holistik, bisa menterjemahkan keputusan secara spesifik,” ucapnya.

Back to top button