News

Panas Matahari Bikin Galon Sekali Pakai Gosong, Pakar Polimer Ingatkan Ini

Baru-baru ini tersebar informasi adanya galon sekali pakai yang gosong bagian bawahnya. Karena panas langsung sinar matahari, saat galon itu didistribusikan dari gudang ke toko.  

Pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin mengingatkan masyarakat agar tidak mngonsumsi air minum dari galon yang gosong tersebut.  

“Kalau sudah sampai gosong, itu pertanda sudah terjadi degradasi kimia atau kerusakan ikatan kimia pada kemasan galon sekali pakai tersebut. Sedang jika meleleh saja, ikatan fisiknya sudah putus. Ini berbahaya sekali bagi kesehatan konsumen yang meminum air dari kemasan galon tersebut,” kata Zainal, Jakarta, dikutip Sabtu (30/9/2023). 

Zainal mengatakan, galon sekali pakai ini berbahan plastik PET yang sangat beresiko jika terkena sinar matahari. Menurutnya, hal itu karena  galon jenis ini memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang sangat rendah, yaitu pada suhu 80 derajat celcius.

“Karenanya, pada temperatur yang cuma 80 derajat celcius, galon PET sudah rontok kekuatannya. Dengan demikian, galon berbahan plastik PET akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari,” ujarnya

Zainal mengingatkan agar masyarakat tidak lagi menggunakan air dari kemasan galon yang kemasannya sudah gosong tersebut. “Kemasan galon gosong itu akan membahayakan jika airnya dikonsumsi. Galon sekali pakai kalau sudah gosong lebih baik tidak digunakan lagi,” pintanya. 

Guru Besar Bidang Pemrosesan Pangan Departemen Teknik Kimia, Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro, mengatakan, suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari langsung terhadap galon sekali pakai ini dapat meningkatkan risiko pelepasan zat antimonnya bermigrasi dalam air kemasannya.

“Suhu penyimpanan yang tinggi dan penyinaran sinar matahari secara langsung dapat meningkatkan pelepasan antimon atau Sb ke dalam air kemasan,” katanya. 

Dijelaskan Andri, senyawa antimon, titanium, atau germanium digunakan sebagai katalis dalam pembuatan galon PET. Menurutnya, antimon merupakan salah satu pencemar air minum yang utama, yang melebihi tingkat kontaminan maksimum (MCL), yaitu 6 ppb, dalam beberapa kondisi penggunaannya.

Paparan jangka pendek ke tingkat yang lebih tinggi dari MCL, kata Andri, dapat menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, dan diare. Selain itu, kolesterol darah yang lebih tinggi dan gula darah yang lebih rendah adalah efek samping lain yang sering dilaporkan jika terpapar dalam jangka waktu yang lebih lama.

Baru-baru ini, viral di media sosial twitter seorang warganet menceritakan kejadian yang dialaminya dimana ada galon sekali pakai yang bagian bawahnya gosong saat dia mendistribusikannya dari gudang ke sebuah toko.

Dia menyebutkan kemungkinan peristiwa itu terjadi karena galon tersebut terkena sinar matahari yang begitu panas saat di perjalanan. 

“Saking teriknya matahari, kemarin bawa galon Le Minerale  (galon sekali pakai), galon jadi seperti kaca pembesar (gosong) dan bikin karpet bak mobil kebakar,” cuit pria bernama hilfi, pemilik akun twitter @iphii_, dikutip Sabtu (30/9/2023).  

Dia mengatakan belum pernah mengalami kejadian seperti ini sebelumnya. Menurutnya, waktu perjalanan untuk membawa air minum dalam kemasan (AMDK) galon sekali pakai itu dari gudang ke toko sekitar 10-15 menit. Tapi, lanjutnya, selama perjalanan itu memang sinar matahari sangat panas.

“Sebelumnya saya tidak pernah mengalami kejadian seperti ini,” cuitnya sembari memperlihatkan bagian bawah salah satu galon sekali pakai yang terlihat gosong. 

Back to top button