Market

NINE Catat Kinerja Positif, Pendapatan Naik Jadi Rp4,8 M pada April 2022

PT Techno9 Indonesia Tbk atau NINE saat ini sedang dalam proses penawaran awal yang berlangsung pada 20-25 Oktober. Dalam penawaran tersebut Perseroan menjual sebanyak banyaknya 432.000.000 saham atas nama atau 20,03 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp10,-.

PT Techno9 Indonesia merupakan perusahan kecil namun sehat, sehingga Perseroan mampu menciptakan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) akan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang berdiri pada tahun 2010 itu bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapannya. Perseroan juga memiliki layanan one stop solution kepada para pelanggan, mulai dari tahap konsultasi produk, pemasangan, sampai dengan perawatan serta perbaikan (maintenance) secara berkala atau rutin kepada Pelanggan.

Produk dan jasa yang ditawarkan Perseroan kepada pelanggan antara lain IT Managed Service, IT Infrastructure, Cabling solutions dan surveillance solutions.

Di tengah persaingan usaha yang ketat di bidang penyedia solusi teknologi informasi, NINE mampu menembus persaingan tersebut yang telah dibuktikan dengan pertumbuhan performa.

Direktur IT PT Techno9 Indonesia Tbk Irwan Dharma mengungkapkan manajemen yang berpengalaman selama lebih dari 15 tahun telah mampu memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen sehingga Perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat efektif dan efisien.

“Di awal pertumbuhan, penjualan perangkat keras menjadi kontributor tertinggi. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan perusahaan akan meluncurkan aplikasi Kesehatan dan aplikasi Pendidikan,” katanya dalam keterangan persnya, Selasa (25/10/2022).

Pendapatan NINE Naik 794 Persen pada April 2022

Sementara itu, Direktur Operasional PT Techno9 Indonesia, Merry Kandou menambahkan dengan kemampuan tersebut, Perseroan berhasil menciptakan pertumbuhan pendapatan yang sangat signifikan. Pada tahun 2021, Perseroan mampu meningkatkan pendapatan sebesar 243,73 persen menjadi Rp6,53 miliar dibandingkan dengan pendapatan Perseroan pada 31 Desember 2020 sebesar Rp1,9 miliar.

“Sementara itu pendapatan Per April 2022, Perseroan sudah membukukan sebesar Rp4,83 miliar. Besaran ini melonjak signifikan sebesar 794,31 persen jika dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan pada April 2021,” terangnya.

Penjualan perangkat keras masih menjadi kontributor tertinggi. Sementara itu pendapatan yang dicatat pada April 2022 merupakan indikasi bahwa Perseroan tahun 2022 akan mampu meraih target pertumbuhan mengingat besaran pendapatan per April 2022 tersebut hanya kurang sekitar Rp1,69 miliar atau 26 persen lagi untuk mencapai angka pendapatan yang sama di tahun 2021.

Menurut Merry, kinerja yang dicapai sepanjang 4 bulan pertama tahun 2022 ini tidak terlepas dari pemulihan ekonomi secara makro dimana pada tanggal 30 April 2022 kondisi COVID-19 sudah berangsur-angsur membaik dibandingkan dengan kondisi COVID-19 pada tanggal 30 April 2021.

Hal ini telah memberikan dampak pada permintaan para pelanggan yang meningkat khususnya pada segmen perangkat lunak seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia.

“Para pelanggan Perseroan mulai aktif untuk membeli perangkat lunak seiring dengan kebutuhan pelanggan dalam menghadapi transformasi digital. Hal itu mendorong tingginya penjualan pada segmen perangkat lunak Perseroan pada periode yang berakhir di tanggal 30 April 2022,” jelas Merry.

Laba Bersih NINE 2022

Sementara itu Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih Tahun Berjalan pada Desember 2021 sebesar Rp325,9 juta. Capaian tersebut berbanding terbalik dengan kerugian yang dialami Prseroan pada Desember 2020 sebesar Rp657,4 juta kinerja positif pada laba yang dicapai pada Desember 2021 terus berlanjut pada bulan April 2022 yang sebesar Rp774,3 juta.

Sedangkan pada periode yang sama yang berakhir April 2021 Perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp72,7 juta.

EBITDA Perseroan juga menunjukkan peningkatan dimana pada Desember 2020 baru sebesar Rp631 juta terus meningkat menjadi Rp1,048 miliar pada Desember 2021 dan pada April 2022 EBITDA mencapai sebesar Rp1,59 miliar atau melonjat dari April 2021 yang hanya Rp29 juta.

Perseroan juga mencatat rasio-rasio keuangan yang cukup kuat tercermin dari rasio pertumbuhan pendapatan yang pada tahun 2021 sebesar 243,73 persen dan pada April 2022 mencapai 794,87 persen dibandingkan dengan April 2021.

Demikian juga rasio laba usaha terhadap pendapatan atau Gross Profit Margin (GPM) Perseroan yang pada pada April 2022 sebesar 43,25 persen, rasio laba komprehensif terhadap pendapatan sebesar 16,22 persen pada April 2022 dan Operating Profit Margin (OPM) atau rasio laba usaha terhadap pendapatan pada April 2022 tercatat 24,46 persen.

Posisi aset Perseroan pada April 2022 tercatat Rp20,2 miliar mengalami peningkatan sebesar Rp886 juta atau 4,58 persen dibandingkan dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2021 yang sebesar Rp19,3 miliar.

Sedangkan total liabilitas Perseroan pada tanggal 30 April 2022 sebesar Rp4,35 miliar atau naik tipis sebesar 2,41 persen atau sebesar Rp102 juta dari posisi total liabilitas pada 31 Desember 2021 yang sebesar Rp4,25 miliar. Kenaikan tersebut karena liabilitas jangka pendek yang naik sebesar Rp79,8 juta.

Merry memaparkan bahwa dengan IPO, Perseroan akan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan didukung oleh berbagai strategi yang diluncurkan perusahaannya tahun depan yaitu penjualan produk aplikasi Kesehatan dan Pendidikan.

“Tahun depan, kami targetkan pertumbuhan double digit, baik dari pendapatan maupun laba bersih,” ujarnya.

Back to top button