Market

Bawang Merah Tembus Rp80 Ribu, Mendag Zulhas Optimistis Pekan Ini Normal


Kalangan emak-emak menjerit karena harga bawang mewah bikin pedas mata. Naiknya tidak kira-kira menjadi Rp80 ribu per kilogram (kg). Sebelumnya sekitar Rp40 ribu per kg.

Merespons ini, Menteri Perdagangan (mendag) Zulkifli Hasan membeberkan sejumlah fakta. Dia meyakini, harga bawang merah bakal berangsur-angsur turun.

“Karena masih suasana lebaran, masih banyak pedagang yang libur. Sehingga stok bawang merah di pasaran kosong sehingga harga bawang merah menjadi naik,” papar mendag Zulhas, sapaan akrabnya di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Menurut Ketua Umum PAN ini, petani dan distributor bawang merah, belum bekerja seperti hari-hari biasa. Dalam waktu cepat semuanya akan normal kembali. Sehingga tidak adalagi ketimpangan supply and demand di pasaran. “”Yang dagang di pasar-pasar sekarang, saya kira minggu ini normal lagi,” kata dia.

Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim mengatakan, banjir di Brebes, Jawa Tengah yang menjadi sentra bawang merah, menjadi salah satu pemicu kenaikan harga bawang merah. “Karena ada banjir di Brebes pasokannya berkurang mudah-mudahan setelah panen,” kata Isy.

Saat ini, kata dia, Kemendag terus mencari sumber pasokan bawang merah dari daerah lain. Salah satu yang masuk nominasi adalah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun pihak yang berwenang menangani masalah kenaikan harga bawang merah ini adalah Badan Pangan Nasional (Bapanas). “Sumber bawang merah kan ada di Bima juga bukan hanya di Brebes. Itu akan dari bapanas yang melakukan,” tuturnya.

Kenaikan harga bawang merah di sejumlah daerah, benar-benar signifikan. Sebut saja Kota Semarang, yang jaraknya tak jauh dengan Brebes, harga bawang melejit hingga Rp70.000 per kg. Hal yang sama terjadi di Aceh. Sementara di Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, bawang merah hingga Rp80.000 per kg.

Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) mencatat, kenaikan secara nasional sudah terjadi sejak H-10 Lebaran. bahkan sempat tembus Rp70.000 per kg, padahal sebelumnya hanya Rp17.000 per kg. 

Back to top button