Market

Neraca Transaksi Berjalan Bawa IHSG ke Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa. Menurut analis, pencapaian ini berkat dukungan dari surplus neraca transaksi berjalan sepanjang 2021 lalu.

Penutupan IHSG Jumat (18/2/2022) menguat 57,7 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.892,82. Level tertingginya di 6.899,410 merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Busa Efek Indonesia (BEI) alias all time high.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,56 poin atau 0,67 persen ke posisi 979,96.

“Katalis positif bagi IHSG hari ini adalah surplusnya neraca transaksi berjalan pada 2021 sebesar 3,3 miliar dolar AS yang merupakan surplus kumulatif pertama sejak 2011,” tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat (18/2/2022).

Bank Indonesia mengumumkan, transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar 3,3 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB.

Penopang surplus tersebut terutama oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

Selain itu, katalis positif lainnya hari ini yaitu naiknya beberapa harga komoditas seperti CPO, nikel, timah, dan emas

Sementara, indeks di bursa Wall Street yang terkoreksi cukup dalam pada hari sebelumnya menjadi katalis negatif bagi indeks.

Investor Asing Catatkan Not Foreign Buy

Di sesi pembukaan menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bertahan di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 2,23 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 1,13 persen dan 1,12 persen.

Penutupan IHSG sendiri seiring aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar. Hal ini terlihat dari jumlah beli bersih asing atau “net foreign buy” di seluruh pasar sebesar Rp799,42 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp845,09 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.518.972 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,74 miliar lembar saham senilai Rp12,07 triliun. Sebanyak 295 saham naik, 225 saham menurun, dan 170 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 110,8 poin atau 0,41 persen ke 27.122,07, indeks Hang Seng turun 465,06 poin atau 1,88 persen ke 24.327,71, dan Straits Times terkoreksi 12,67 poin atau 0,37 persen ke 3.428,9.

Back to top button