News

MUI Kecam Standar Ganda Barat dan AS Terhadap Palestina

Di tengah meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel, pernyataan dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menjadi fokus perhatian. Dengan jelas, ia mengartikulasikan sikap MUI terhadap dinamika konflik ini, dari penolakan terhadap kekerasan hingga kritik terhadap respons dunia internasional.

“Kita anti terhadap kekerasan. Oleh karena itu kita menolak setiap cara penyelesaian masalah melalui kekerasan,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya kepada inilah.com, Senin (9/10/2023). Kata-kata ini menggarisbawahi posisi MUI yang menolak tindakan militer baik dari Hamas maupun Israel sebagai jalan penyelesaian konflik.

Tidak hanya menolak kekerasan, Buya Abbas juga menegaskan, “Israel benar-benar telah sempurna menjadi negara penjajah dan negara teroris.” Persepsi ini menunjukkan sikap kritis MUI terhadap tindakan-tindakan Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk penggunaan kekuatan militer yang dinilai berlebihan.

Lebih lanjut Ketua PP Muhammadiyah itu menyoroti standar ganda yang diterapkan oleh negara-negara Barat dan Amerika Serikat. “Adil dan etiskah tindakan Barat serta Amerika yang seperti itu? Jawabannya tentu tidak adil dan tidak etis,” kata Abbas. 

“Cuma herannya mengapa ketika Palestina atau Hamas menempuh cara kekerasan kita lihat nyaris seluruh negara Barat dan Amerika bereaksi dan mengutuk keras tindakan rakyat Palestina atau Hamas,” tambahnya.

Mengenai dukungan Amerika Serikat terhadap Israel, Abbas menyatakan, “Joe Biden benar-benar akan mendukung dan membela sepenuhnya apa saja tindakan yang akan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.”

Abbas menutup dengan pertanyaan retorikal mengenai konsistensi dan kejujuran negara-negara Barat dan Amerika Serikat: “Lalu timbul pertanyaan, masih perlu dan pentingkah kita mendengarkan suara-suara yang disampaikan oleh negara-negara Barat dan Amerika yang bersifat diskriminatif dan double standard tersebut? Di mana mereka tampak sekali tidak konsisten dan tidak jujur kepada dirinya sendiri dan orang lain,” pungkasnya.

Dalam beberapa hari terakhir, dunia menyaksikan eskalasi signifikan antara Palestina dan Israel. Gerakan perjuangan Palestina, Hamas, melakukan serangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir terhadap Israel. Serangan ini mencakup peluncuran roket dari Gaza dan infiltrasi pejuang bersenjata ke perbatasan Israel. Menanggapi aksi ini, Israel pun merespons dengan serangan udara ke target-target Hamas di Gaza, termasuk rumah dan fasilitas medis.

Back to top button