Ototekno

Meta Digugat Atas Penggunaan Data Pribadi Anak di Bawah 13 Tahun

Perusahaan induk Facebook, Meta, tengah menghadapi tuntutan hukum federal karena dituduh menolak menutup mayoritas akun anak di bawah umur 13 tahun sejak 2019 dan mengumpulkan informasi pribadi mereka tanpa persetujuan orang tua. 

CNN mewartakan Senin (27/11/2023), tuntutan ini diajukan oleh jaksa agung dari 33 negara bagian AS yang menuduh Meta hanya menonaktifkan sebagian kecil dari lebih dari satu juta laporan akun Instagram pengguna di bawah 13 tahun. Meta dituduh melanggar berbagai peraturan perlindungan konsumen dan Aturan Privasi Anak-anak Online (COPPA).

Detail Kasus

Kasus ini menyoroti bahwa Meta diduga tidak mematuhi COPPA untuk Facebook dan Instagram, meskipun catatan internal Meta mengungkapkan bahwa jutaan pengguna mereka adalah remaja dan anak-anak. 

Satu desainer produk Meta bahkan dikutip dalam bocoran email internal mengatakan, “yang muda adalah yang terbaik,” menunjukkan kesadaran tentang target audiens yang lebih muda. 

Meta telah menanggapi dengan mengatakan bahwa memverifikasi usia pengguna online adalah tantangan industri yang kompleks dan mendukung legislasi federal yang membutuhkan persetujuan orang tua untuk unduhan aplikasi oleh remaja di bawah 16 tahun.

Laporan juga menuding bahwa algoritma Meta dapat mengarahkan anak-anak ke konten yang berbahaya, memengaruhi kesejahteraan mereka. Penelitian internal Meta menunjukkan bahwa algoritma Instagram mungkin memperkuat perbandingan sosial negatif dan konten yang membuat pengguna merasa buruk tentang tubuh atau penampilan mereka. 

Dalam email internal, karyawan Meta mengakui bahwa perbandingan sosial terkait dengan waktu yang lebih lama dihabiskan di platform media sosial Meta, yang menguntungkan model bisnis Instagram tetapi berpotensi merugikan pengguna remaja, terutama gadis remaja.

Tanggapan Meta

Meta menegaskan bahwa mereka tidak mengarahkan pengguna ke konten yang mempromosikan gangguan makan dan bahwa mereka menggunakan AI untuk menemukan dan menghapus konten tersebut. 

Perusahaan juga menyatakan bahwa mereka telah berupaya selama satu dekade untuk menciptakan pengalaman online yang aman dan mendukung untuk remaja dan telah mengembangkan lebih dari 30 alat untuk membantu remaja dan orang tua mereka. Namun, laporan menuduh bahwa Meta menolak mengubah algoritmanya meskipun adanya penelitian internal yang mengkonfirmasi keprihatinan tentang perbandingan sosial di platformnya.

Penuntutan ini merupakan bagian dari investigasi multinegara bagian bipartisan yang dimulai pada tahun 2021 setelah whistleblower Facebook, Frances Haugen, membocorkan puluhan ribu dokumen internal perusahaan yang menunjukkan dampak negatif produk perusahaan terhadap kesehatan mental anak muda.

Back to top button