Market

Menteri Etho Sebut Ini Jadi Pemicu Mahalnya Harga Tiket Pesawat

Perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah layanan pesawat memicu mahalnya harga tiket pesawat yang dikeluhkan masyarakat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, ideal pesawat di Indonesia yang dibutuhkan sebanyak 720 pesawat. Dengan jumlah pesawat yang saat ini masih minim, tidak sebanding dengan total penduduk Indonesia mencapai 280 juta jiwa.

Saat ini, total pesawat yang dioperasikan oleh berbagai maskapai penerbangan baru 550 armada. Artinya, Indonesia masih membutuhkan 170 pesawat tambahan.

Dia menilai minimnya armada pesawat berdampak pada harga tiket pesawat, termasuk harga logistik yang dikirim melalui moda transportasi udara.

“Jadi masih ada gap, itulah kenapa sekarang tiketnya masih agak tinggi. Itu juga mengimbangi logistik, nah itu kenapa tadi saya bilang lebih baik Garuda membantu menekan harga tiket dengan sistem logistik yang lebih baik antara people dan barang, lebih fokus ke domestik,” ujar Erick seperti dikutip saat acara Young On Top National Conference (YOTNC) 2023 di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat (AS) telah mengoperasikan 7.200 pesawat terbang, angka tersebut dinilai ideal, lantaran jumlah penduduk negara Paman Sam ini berada di kisaran 300 juta jiwa.

Keluhan mahalnya tiket pesawat juga pernah dikeluhkan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Roberth Rouw mendesak Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera menuntaskan permasalahan mahalnya biaya tiket pesawat terbang yang masih terbilang tinggi. Salah satunya, seperti biaya transportasi penerbangan udara dari Jakarta ke Papua yang kini naik hampir menyentuh angka Rp6 juta hingga Rp7 juta.

“Saya kira catatan tadi untuk kita semua Bu Dirjen masalah tiket ini penting nanti menjadi perhatian. Saya sekarang kalau pulang ke Papua tadinya masih bisa Rp4 jutaan sekarang sudah hampir Rp6-7 juta,” ungkap Roberth saat mengikuti raker DPR dengan Kemenhub tentang Tahun Anggaran 2024 yang digelar di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

Back to top button