Arena

Mental Rinov Drop Jelang Race to Olympic, Herry IP Bongkar Penyebabnya


Pelatih ganda campuran Indonesia, Herry Iman Pierngadi (IP) membeberkan penyebab tekanan mental yang diderita anak asuhnya Rinov Rivaldy pasca-tampil di Thailand Masters 2024.

Rinov mengungkapkan bahwa dirinya tidak berada dalam kondisi mental yang baik dan berniat mengambil jeda di tengah persaingan menuju pentas Olimpiade 2024 Paris.

“Kalau masalah pribadi sih selama ini tidak ada ya, oke-oke aja. Kalau menurut saya, sebenarnya Rinov ini sebenarnya harusnya levelnya dia ini masih pelapis. Harusnya yang sekarang tugasnya itu Praveen Jordan. Cuma ketika belum waktunya dia, dinaikin di level atas karena dia di pelatnas dia paling atas, ketemu pemain-pemain top dunia, pasti digebukin. Itu lho,” kata Herry IP ketika ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (9/2/2024).

Herry menegaskan bahwa proses regenerasi di nomor ganda campuran memang sedikit kompleks. Tidak serupa dengan ganda putra, yang dinilainya punya sistem regenerasi yang oke dari pemain senior hingga Pebulu tangkis muda.

Itu sebabnya, kata Herry IP, pretasi Rinov yang berpasangan dengan Pitha Haningtyas Mentari tidak begitu menonjol di gelaran BWF.

“Sebenarnya kalau di mixed itu menurut saya, pandangan saya pribadi belum waktunya Rinov/Phita di atas. Level mereka di atas itu kan masih angkatannya Jordan dan yang dia atas-atas. Dia kan masih levelnya di bawah,” ungkap dia.

“Tapi dipush karena tidak ada lagi, naikin ke atas, pasti digebukin. Itu yang bisa dia jadi beban pikiran. Jadi belum bisa terima seperti itu,” sambungnya.

Di empat turnamen awal tahun 2024, pasangan Rinov/Phita nyaris selalu tumbang di babak pertama. Empat turnamen tersebut ialah Malaysia Open, India Open, Indonsia Masters, dan Thailand Masters.

Praktis panggung babak kedua alias 16 besar Indonesia Masters 2024 menjadi catatan terbaik yang dikemas duet ranking 18 dunia di turnamen awal tahun.

“Iya (karena hasil kurang memuaskan-red). Jadi lebih banyak kalah, ketemu ini kalah, ketemu ono, kalah. Kok tidak berprestasi-berprestasi. Apalagi baca sosial media, tobat,” beber Herry IP. 

Back to top button