News

Menhub Harus Jamin Tiket Bus Tidak Naik Selama Periode Mudik

Anggota Komisi V DPR Toriq Hidayat khawatir terjadinya kenaikan harga tiket bus selama periode mudik Lebaran. Kenaikan harga dipicu tingginya permintaan dan celakanya, tarif diterapkan seenaknya oleh perusahaan otobus (PO).

Dia meminta Kemenhub aktif menyidak terminal-terminal untuk mengantisipasi kondisi tersebut. DPR juga mendorong pemerintah menambah bus mudik gratis untuk menekan potensi kenaikan harga di tengah situasi ekonomi yang belum pulih.

“Oleh karenanya, saya minta agar Kemenhub melakukan upaya untuk menjamin hal tersebut tidak terjadi. Salah satunya terus-menerus melakukan sidak ke setiap terminal utama dan terminal bayangan selama mudik,” kata Toriq, di Jakarta, Minggu (1/5/2022).

Toriq memahami kenaikan tarif tiket karena PO memiliki jumlah armada terbatas. Namun yang dikhawatirkan kenaikan harga tiket melebihi tarif atas.

Menurutnya 686 armada bus yang disewa Kemenhub untuk keperluan program mudik masih sangat kurang dibanding perkiraan jumlah pemudik. Pemerintah harus menggandeng pemerintah daerah atau swasta untuk mengatasi persoalan ini.

“Kenaikan harga tiket pasti akan terjadi ketika permintaan meningkat sedangkan jumlah bus yang beroperasi tidak bertambah,” ungkapnya.

Harga tiket bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di Terminal Pulo Gebang terpantau naik sejak H-14 Lebaran 2022. Koordinator Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Pulo Gebang Hendra Kurniawan mengungkapkan kenaikan harga tiket hingga 80%.

“Jadi, itu sudah dimulai dari minggu ketiga di bulan April. Artinya, H-14 sudah dinaikkan oleh mereka (perusahaan otobus/PO). Ada yang naik sekitar minimal 40% sampai dengan 80%,” tuturnya.

Kenaikan harga terjadi secara bertahap. Kenaikan tarif tiket sengaja dilakukan untuk menutup biaya operasional.

“Rata-rata beberapa PO yang ada di Terminal Pulo Gebang sudah menaikkan harga tiket secara bertahap. Jadi tidak langsung, misal tidak langsung 80 persen. Sejak H-14 sudah mengalami kenaikan walaupun kenaikannya secara bertahap tidak langsung besar,” kata Hendra.

Back to top button