Market

Mendag Zulhas Tegaskan Komitmen Turunkan Harga Kedelai

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan komitmen pemerintah untuk menurunkan harga kedelai hingga menjadi Rp11 ribu per kilogram. Upaya itu dilakukan melalui mekanisme penggantian selisih harga sebesar Rp1.000 per kilogram tanpa banyak persyaratan administratif.

Persyaratan tersebut dinilainya menghambat pengrajin tahu dan tempe dalam mendapatkan kedelai. Mekanisme ini akan ditetapkan dalam rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian.

“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu tidak ada persyaratan, agar pengrajin mendapatkan kedelai lebih cepat dan dengan harga terjangkau,” kata Mendag Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (20/1/2022), seraya menegaskan bahwa Kemendag akan membuat aturannya secara transparan.

Menurutnya, persyaratan administratif yang saat ini berlaku tidak berjalan maksimal sehingga pengrajin tahu dan tempe tidak dapat menyerap kedelai secara optimal. Persyaratan penerima bantuan bagi pengrajin, yaitu pengrajin tahu dan tempe harus menjadi anggota KOPTI (Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia) dan harus  masuk dalam data sasaran yang ditetapkan Kemenkop UKM.

Sementara syarat KOPTI yang menyalurkan kedelai harus menyampaikan usulan data pengrajin dan jumlah kebutuhan kepada Kemenkop UKM untuk ditetapkan sebagai data sasaran penyaluran bantuan kedelai serta  memiliki legalitas usaha sesuai peraturan perundang-undangan.

“Pengrajin  tahu dan  tempe dapat penggantian selisih sebesar  Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin (persyaratan) ini, bikin itu, akhirnya (pengrajin) bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” timpal Mendag.

Lebih jauh pria yang akrab disapa Zulhas ini mengimbau pengrajin tahu dan tempe tidak perlu khawatir. Kemendag berkomitmen, para pengrajin tahu dan tempe serta produk olahan kedelai segera mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang puasa dan Lebaran.

Sejauh ini, pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog sebesar 56 ribu ton oleh FKS Group dengan harga Rp12.000 per kilogram. Jumlah kedelai itu dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11 ribu per kilogram.

Sebelumnya, Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai. Ini sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian. Penggantian tersebut diberikan kepada anggota koperasi di bawah naungan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).

Bantuan itu diberikan kepada anggota koperasi yang memiliki Nomor Induk Berusaha atau NIB. Selama tahun 2022, program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai dinilai mampu meredam kenaikan harga kedelai di kisaran Rp11.500-12.000 per kilogram.

Kendati demikian, Mendag Zulhas menuturkan, aturan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu tengah digodok dan akan dirapatkan di Kementerian Koordinator Perekonomian dalam waktu dekat.

Back to top button