Arena

Maroko Pulang dengan Bangga

Minggu, 18 Des 2022 – 13:21 WIB

Maroko bangga

Achraf merayakan golnya dengan rekan satu timnya saat Piala Dunia 2022 pertandingan perebutan tempat ketiga antara Kroasia dan Maroko di Stadion Internasional Khalifa pada 17 Desember, 2022 di Doha, Qatar. (Foto: Getty Images)

Maroko memang kalah 1-2 dari Kroasia pada perebutan tempat ketiga Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Sabtu (17/12), tetapi mereka pulang dengan senyum dan menang di hati penggemar sepak bola dunia. Kegagalan mereka tidak diiringi tangis kesedihan, tetapi haru kebanggaan.

”Singa Atlas” telah menjejakkan inspirasi untuk tim dunia ketiga mengubah peta persaingan yang selama ini dikuasai kekuatan tradisional asal Eropa dan Amerika Latin.

”Kami memberikan segalanya, itu yang paling penting. Para pemain berjuang sampai menit terakhir. Kami memberikan citra yang baik, menunjukkan kepada dunia bahwa sepak bola kami ada dan kami memiliki pendukung yang luar biasa,” ujar Pelatih Maroko Walid Regragui yang memuji upaya timnya seusai laga.

Banyak yang menilai, itu baru awal dari petualangan Maroko yang lebih panjang. Setidaknya, mereka sudah memulai tatanan baru sepak bola dunia. Mereka membangun harapan untuk membalikkan hegemoni Piala Dunia yang hampir seabad dikuasai tim-tim ”darah biru” dari Eropa dan Amerika Latin.

“Kami akan ingat banyak pertandingan, kami akan kembali lebih kuat. Kami menyatukan negara (Maroko) selama satu bulan, semuanya senang,” ujar Regragui.

Walid Reragui berbicara kepada Hakim Ziyech dari Maroko setelah kekalahan tim selama pertandingan perebutan tempat ke-3 Piala Dunia FIFA 2022 antara Kroasia dan Maroko di Stadion Internasional Khalifa pada 17 Desember 2022 di Doha, Qatar. (Foto oleh Maddie Meyer - FIFA/FIFA via Getty Images)
Walid Regragui berbicara kepada Hakim Ziyech saat pertandingan perebutan tempat ke-3 Piala Dunia 2022 antara Kroasia dan Maroko di Stadion Internasional Khalifa pada 17 Desember 2022 di Doha, Qatar. (Foto: Gettyimages)

Regragui mampu menyatukan tim yang sempat terpecah oleh sikap keras pelatih sebelumnya, Vahid Halilhodzic, dan mengoptimalkannya menjadi skuad yang kompak serta disiplin. Maroko memainkan sepak bola yang solid dengan cara transisi bertahan ke menyerang yang baik, umpan-umpan berpresisi tinggi, dan skill individu fenomenal dari sejumlah pemainnya.

“Kami akan kembali lebih kuat, orang-orang akan menunggu kami. Kami senang dengan hasil ini, kami masuk empat tim terbaik di dunia,” ucap Regragui kepada beIN Sports.

Mereka membawa kegembiraan untuk warga Maroko dan membuat nama negara ini bergaung selama Piala Dunia.

Pujian setinggi langit

Perdana Menteri Maroko Aziz Akhannouch yang sebelumnya menonton laga Maroko versus Perancis bersama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden seusai Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat-Afrika di Washington, Rabu, menyebut skuad Maroko sebagai pahlawan nasional. ”Mereka membawa kegembiraan untuk warga Maroko dan membuat nama negara ini bergaung selama Piala Dunia,” ujarnya.

Perjalanan Maroko bak sebuah dongeng. Betapa tidak, pada Piala Dunia Rusia 2018, mereka tersingkir dari penyisihan grup. Akan tetapi, empat tahun berselang, performa mereka berubah drastis seolah membalikkan telapak tangan.

Maroko lolos ke fase gugur Piala Dunia 2022, salah satunya dengan menang 2-0 atas Belgia yang bertabur bintang. Keajaiban itu berlanjut saat mereka menyisihkan dua raksasa Eropa, yakni menang adu penalti 3-0 (0-0) atas Spanyol di 16 besar dan menang 1-0 atas Portugal di perempat final.

Gettyimages 1245689630 612x612 - inilah.com
Suporter Maroko di New York, AS (Foto: Gettyimages)

Bukan hanya orang Maroko, penggemar dari Afrika dan negara-negara lain juga menyuarakan kebanggaan atas prestasi ”negeri magribi” tersebut. ”Saya tidak kecewa sama sekali. Maroko sudah bekerja keras,” ujar Michael Fogang, pencuci mobil di Yaounde, ibu kota Kamerun.

Bahkan, Prancis menaruh rasa hormat kepada Maroko di tengah hubungan diplomatik kedua negara yang kurang sedap terkait Sahara Barat. Adapun Perancis adalah penguasa kolonial Maroko selama 1912-1956.

”Kepada teman-teman Maroko kami, selamat atas perjalanan indah ini. Anda membuat sejarah sepak bola,” tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam akun Twitter resminya sehabis laga di stadion tersebut.

Back to top button