Market

Pertamina Bantah Hapus Pertalite Digantikan Pertamax Green


Pertamina membantah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan menggantikannya dengan Pertamax Green.

Manager Media & Stakeholder Management PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Heppy Wulansari mengatakan, belum ada kabar terkait penghapusan Pertalite oleh pemerintah.

“Penghapusan Pertalite ditentukan oleh regulasi pemerintah. Untuk saat ini kami  masih melakukan penyaluran Pertalite sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah di mana Pertalite merupakan produk penugasan dari pemerintah,” kata Heppy kepada Inilah.com, Minggu (21/4/2024).

Merespons informasi bahwa SPBU bernomor 34.116.08 di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat tidak menyediakan Petalite, menurut Heppy, menjadi wewenang SPBU.

Asal tahu saja, SPBU itu tidak menyediakan nozel warna putih yang menandakan Pertalite. Namun digantikan nozel berwarna ungu yang menandagan Pertamax Green. “Dan memang tidak semua SPBU jual Pertalite, khususnya daerah perumahan menengah-atas. Atau yang dekat industri,” katanya.

Ia pun menambahkan, pengembangan outlet Pertamax Green 95 merupakan program Pertamina untuk mendukung dekarbonisasi di Indonesia, menuju Net Zero Emission (NZE). Keputusan SPBU memasarkan bahan bakar yang ramah lingkungan, tergantung potensial keuntungan dalam pemasaran.

“Untuk program ini, persetujuannya tetap di SPBU. Dimana SPBU tetap mempertimbangkan potensi demand dari konsumen yang datang ke SPBU nya,” ucapnya.

Dia memaparkan,  saat ini, Pertamax Green telah tersedia di puluhan SPBU Jabodetabek dan Jawa Timur (Jatim). “Saat ini tersebar 63 Outlet Pertamax Green di Jabodetabek dan Jatim,” papar Heppy.

Sebelumnya, seorang petugas di SPBU 34.116.08 yang tidak mau sebut nama, mengatakan, kebijakan tidak menjual Pertalite telah dilakukan sebelum Lebaran 2024. 
“Pertalite sudah enggak ada lagi sebelum Lebaran. Sudah tiga minggu yang lalu. Hampir sebulan lah,” ucap petugas itu, Minggu (21/4/2024).

Berdasarkan pantuan, di dispenser nomor 2, terlihat hanya ada nozzle Pertamax Green berwarna ungu, dan Pertamax 92 berwarna biru. Sedangkan, nozzle Pertalite berwarna putih dicopot.

Adapun harga eceran per liter di SPBU tersebut, Pertamax 92 Rp12.950 dan Pertamax Green 95 lebih mahal seharga Rp13.900. Sedangkan, Pertamax Turbo 98 Rp14.400 dan Dexlite Rp14.550. “Kalau dulu Pertalite Rp10.000,” ujar petugas SPBU tersebut.

Sementara, pihak Manager SPBU Pertamina 34.116.08 belum bisa dimintai keterangan. Pihak karyawan enggan memberikan nomor dengan dalih tidak memiliki. “Kalau mau wawancara besok (22/4). Kalau hari ini libur,” kata petugas tersebut.

Diketahui, wacana penghapusan Pertalite yang beroktan 90, pernah disampaikan Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati pada September 2023. Pertamina mengusulkan penghapusan Pertalite dimulai 2024.

Nicke menjelaskan, usulan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No.P/20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O.

Dalam Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri LHK tersebut disebutkan bahan bakar minyak jenis bensin minimal memiliki nilai oktan (RON) 91. Saat ini, Pertamina tengah mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax.

    

Back to top button