News

Maklumat Trisakti Melawan Tirani, Kutuk Intimidasi Negara Jelang Pemilu


Sivitas akademika Universitas Trisakti, menyampaikan sikapnya terkait kekhawatiran terhadap matinya reformasi dan lahirnya tirani baru. Hal tersebut disampaikan melalui aksi yang bertajuk ‘Maklumat Trisakti Melawan Tirani’ di Tugu Reformasi, Jakarta Barat, Jumat (9/2/2024).

Presiden BEM Universitas Trisakti Vladima Mardika, menyebut pihaknya mengutuk segala cara-cara intimidatif maupun kekerasan negara terhadap ekspresi kritik dan protes mahasiswa, para aktivis dan warga biasa yang bersuara kritis.

“Intimidasi dan kekerasan negara ini termasuk pengondisian politik ketakutan terhadap masyarakat luas dalam mengaktualisasikan hak pilihnya pada hari pemungutan suara nanti,” ujar dia.

Ia menegaskan, pihaknya menolak berbagai pelanggaran etika berbangsa yang dilakukan oleh penyelenggara, seperti Mahkamah Konstitusi dan Presiden, pejabat istana, Kementerian dan Lembaga serta Komisi Penyelenggara Pemilu (KPU).

“Kegelisahan ini juga terjadi karena adanya manipulasi rakyat melalui personifikasi bantuan sosial yang merupakan kewajiban negara atas hak-hak rakyat sebagai pemberian pribadi untuk tujuan kepentingan elektoral terhadap paslon tertentu,” kata Vladima.

Para sivitas akademika Universitas Trisakti itu, juga menentang pemberantasan korupsi yang bermotif dan bertujuan politik partisan. “Jika negara serius dalam penanganan korupsi, maka proses penindakan tidak berhenti ketika pejabat yang diperiksa justru menjadi juru kampanye paslon tertentu yang didukung penguasa,” tuturnya.

Menurutnya, Pemilu 2024 menjadi pemilu pertama yang tidak fair, tidak bebas, dan tidak demokratis semenjak masa Reformasi. Dalam aksi tersebut diikuti oleh mahasiswa, guru besar dosen, alumni dan sivitas akademika Universitas Trisakti lainnya.

Back to top button