Hangout

Mainan Lato-lato, Dulu Berbahaya dan Dianggap Menghina Presiden Mesir

Kamis, 29 Des 2022 – 12:45 WIB

Mainan Lato-lato

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membagikan momennya bersama Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Pasar Subang, Selasa (27/12/2022). Keduanya menyempatkan bermain lato-lato yang sedang viral. (foto: Arsip)

Mainan lato-lato tengah viral. Anak-anak hingga dewasa marak memainkannya. Di media sosial banyak video yang memperlihatkan unjuk kebolehan anak-anak dan orang dewasa memainkan lato-lato. Bahkan Presiden Joko Widodo pernah mencoba memainkannya.

Banyak orang yang penasaran untuk memainkannya, namun tak sedikit yang gagal melakukannya. Akibatnya tentu saja mengundang gelak tawa. Permainan ini sederhana tetapi gampang-gampang susah untuk memainkannya.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencoba memainkan lato-lato ini. Saat mengunjungi Pasar Subang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022), Kang Emil –demikian sapaan akrab sang gubernur– melihat seorang anak tengah memainkan lato-lato dan kemudian menjajalnya.

Ia pun sempat menjelaskan kepada Jokowi tentang cara bermain lato-lato, atau nok-nok dalam bahasa Sunda. Namun, Jokowi gagal memainkan lato-lato seperti yang dicontohkan oleh seorang bocah di kawasan tersebut.

Mainan Lato-lato

Permainan ini sejatinya sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Bagi mereka yang lahir pada tahun 1980-an dan 1990-an, lato-lato telah menjadi salah satu permainan yang dimainkan oleh anak-anak pada waktu itu.

Di luar negeri, lato-lato sudah muncul sejak akhir 1960-an dan awal 1970-an. Mainan ini memiliki banyak nama di antaranya Clankers, Click Clacks, Knockers, Bonkers, dan Ker-Bangers. Apa pun sebutannya, pada dasarnya sama mainan ini berbentuk dua bola sebesar bola pingpong yang diikat dengan tali dengan cincin di tengahnya.

Cara memainkannya sebenarnya mudah. Anda memegangnya di dekat cincin dan menjentikkan pergelangan tangan, menyebabkannya berbenturan, membuat suara ‘tak-tak’ ritmis yang memuaskan. Lakukan dengan perlahan kemudian secara konstan lebih cepat sehingga kedua bola-bola itu beradu di bagian bawah dan atas tangan secara bergantian. Dengan sedikit latihan, si anak bisa mempelajari trik-trik clacker dan menjadi anak paling keren di antara teman-temannya.

Saking kerasnya dengan bunyi yang bersahutan, seringkali membuat orang di sekitarnya, terutama orang tua, terganggu dan pusing kepala. Sementara bagi yang memainkannya, lebih keras suaranya dan lebih lama memainkannya akan merasakan kepuasan tersendiri. Di samping itu juga bisa mengasah motorik anak.

Mainan Lato-lato

Sempat dilarang

Mainan ini sempat dilarang karena membahayakan. Pada tahun 1968, muncul model bola kaca temper yang pada akhirnya akan pecah, mengirimkan pecahan atau proyektil kaca maupun plasik ke wajah pengguna dan siapa pun di sekitarnya.

Bahaya lainnya adalah memar di kepala, kening, muka, serta bagian tubuh lain yang terkena bola-bola tersebut atau jari tangan terjepit ketika salah memainkannya. Pada awal 1970-an, pabrikan mengubahnya menjadi bola plastik sehingga jauh lebih aman karena tidak akan pecah.

Ada kejadian unik dari sejarah permainan ini. Mengutip Wikipedia, pada 2017, mainan ini dihidupkan kembali di Mesir dan mendapat publisitas di kalangan anak sekolah. Mainan ini menjadi terkenal dengan nama ‘bola Sisi’ atau ‘pendulum Sisi’ atau diartikan sebagai ‘buah zakar Sisi’.

Julukan mainan ini pun seperti sebuah sindiran kasar kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi. Polisi negara itu kemudian menangkap 41 penjualnya dan menyita 1.403 pasang mainan karena dianggap menghina sang presiden.

“Kepala Direktorat telah memutuskan untuk tegas menghadapi pedagang mainan ini dan menertibkan semua perilaku negatif yang membuat marah warga,” demikian larangan tersebut, dikutip dari New Arab, 9 November 2017.

Sumber mengatakan kepada situs berita online Rassd bahwa Kementerian Pendidikan Mesir memerintahkan para guru untuk menyita mainan tersebut dari siswa di sekolah-sekolah milik negara.

Mainan lato-lato juga tampil di berbadai berbagai budaya hiburan. Di film, permainan ini tampil pada Beware! The Blob (1972). Juga ada dalam episode ‘Love and Sausages’ tahun 1993 dari serial TV The Kids in the Hall.

Mainan ini juga digunakan sebagai senjata oleh Joseph Joestar dalam serial manga JoJo’s Bizarre Adventure tahun 1980-an, dengan di bagian kedua ‘Battle Tendency’. Mereka juga muncul kembali pada bagian kedelapan manga (Jojolion), di chapter terakhir yang dirilis pada 2021.

Mainan ini pun sempat ditampilkan di acara televisi AS yang diproduksi oleh Dan Schneider, di 2007 Drake & Josh episode ‘Megan’s First Kiss’, dan di tahun 2008 Zoey 101 episode ‘Rumor of Love’, yang mendeskripsikan mainan tersebut sebagai ‘mainan yang terpanas’ di Belanda.

Memainkan lato-lato menarik bukan? Anda patut mencobanya!

Back to top button