Market

Lupakan Rekor Dividen 2023, Timnas AMIN Ungkit Jebloknya Keuangan Wika dan WSKT


Kementerian BUMN jangan senang dulu, meski berhasil setorkan dividen 2023 ke kas negara, sebesar Rp82,1 triliun. Disebut-sebut terbesar dalam sejarah. Di sisi lain, kementerian yang dipimpin Erick Thohir ini, gagal membenahi keuangan 2 BUMN karya yang jeblok.

Anggota Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Wijayanto Samirin menyebut dua BUMN karya, yakni PT Wijaya Karya (Persero/Wika) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk, berpotensi merugikan uang negara ratusan triliun.

Dalam Dialog Arah Kebijakan Investasi dan Pasar Modal dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin (8/1/2024), Wijayanto mengatakan, pemerintah harus melihat BUMN yang sudah go public atau Tbk, dalam konteks nilai perusahaan alias enterprise value (EV).

“Apa yang terjadi di Wika dan WSKT, pemerintah jelas mengalami rugi besar. Enterprise value melayang hingga Rp150 triliun. Namun, tidak ada yang memperhatikan itu,” kata Wijayanto.

Jika pasangan Anies dan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar dipercaya rakyat memimpin Indonesia, masalah ini dijamin tidak akan luput dari perhatian.

“Kalau saya pemerintah, saya pemegang saham. Saya akan melihat betul EV itu. Sehingga apa yang dilakukan BUMN-BUMN, sampai mencederai prinsip-prinsip good governance,” imbuh ekonom Universitas Paramadina.

Ke depan, kata Wijayanto, pemerintah jangan hanya fokus kepada BUMN dalam membangun. Jangan juga menutup peran swasta. Peran aktif swasta dalam pembangunan harus dibuka selesarnya.

“Kita dorong BUMN melantai di pasar saham. Dalam rangka mendukung pertumbuhan pasar modal,” kata Wijayanto.

Tak hanya itu, sambungnya, BUMN Tbk juga harus menjadi contoh dalam penerapan good corporate governance (GCG) bagi emiten lain. “Kalau yang punya negara saja seenaknya, kenapa saya harus komplain? Ini yang harus kita tekankan betul,” katanya.

Jangan lupa, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa Tiko, menduga adanya rekayasa laporan keuangan di Wika dan WSKT. Kuat alasannnya, karena kedua BUMN karya itu, ujug-ujug melaporkan untung besar.

Padahal, baik Wika maupun WSKT punya beban utang yang cukup jumbo. Bahkan besaran asetnya kalah jauh. Pada semester I-2023, total utang atau liabilitas WSKT mencapai Rp84,31 triliun. Atau 87,5 persen dari total asetnya senilai Rp96,32 triliun.

Sedangkan total utang Wika pada periode yang sama, tercatat Rp56,7 triliun. Atau 78,6 persen dari total asetnya yang berjumlah Rp72,17 triliun.

“Sebenarnya ini apakah memang pelaporan keuangan selama ini riil atau jangan-jangan perlu restatement karena selama ini laporan keuangannya tidak riil. Ini kami akan ada restatement,” kata dia, di depan Komisi VI DPR di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).

Back to top button