Market

Lupakan Asap Kendaraan, Polusi Udara Jakarta Kiriman dari PLTU di Banten?

Penyebab utama polusi udara di Jakarta, ternyata bukan dari asap kendaraan. Menurut Ridwanhard dalam akun IG, merupakan asap dari pembangkit listrik batu bara di Banten. Pembangkit ini terbesar di Asia Tenggara yang baru beroperasi.

Dalam profil IGnya, nama lengkapnya adalah Ridwan Hardiawan, senior drilling engineer di Jadestone Energy. Soal polusi di Jakarta, menurutnya, polusi di tengah malam dan pagi lebih parah. “Karena malam hari adalah beban puncak listrik, saat baru bara dibakar sebanyak-banyaknya,” katanya seperti mengutip dalam akun instragramnya yang diunggah Minggu (13/8/2023).

Bahkan program car free day yang digelar Pemprov DKI tidak mempan untuk mengurangi polusi di Ibu Kota Jakarta. Karena, penyebab polusi bukan dari kendaraan bermotor yang tiap hari berjubel di jalanan. “Itulah kenapa saat weekend car free day udara tetap kotor, karena asapnya kiriman dari Banten,” jelasnya. Unggahannya pun didukung warganet dengan 5.909 suka dengan pandangannya.

Dengan kiriman polusi dari PLTU Batu Bara di Banten ini juga menyebabkan Kota Tanggerang Selatan lebih tercemar udaranya dari pada Jakarta dan Bekasi. “Karena Tangsel lebih dekat lagi ke Serang. Dan di Serang sana pasti udaranya lebih ancur lagi,” papar alumni ITB ini.

Karena penyebab polusi bukan dari asap kendaraan, program konversi mobil listrik bukan solusi. karena listri di Indonesia masih tergantung batu bara. “Malah lebih parah lagi polusinya,” katanya.

PLTU yang dimaksud Ridwan adalah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 di Desa Terate, Kecamatan Kramwatu, Serang, Banten. PLTU ini menjadi salah satu pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara, sebab kapasitasnya mencapai 2.000 Mega Watt (MW).

Back to top button