Market

Lunasi Utang Kereta Whoosh, KAI Harus Setor ke Bank China Rp3 Triliun/Tahun


Pada 7 Februari 2024, Bank Pembangunan China atau China Development Bank (CDB) mengucurkan pinjaman hampir Rp7 ttriliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI). Untuk menutup pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang saat ini dinamai Kereta Whoosh. Hanya saja bunganya cukup mahal (komersiil) di atas 3 persen.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengatakan bahwa fasilitas utang itu, terdiri dari dua mata uang yakni renmimbi dan dolar AS. Masing-masing mata uang beda besaran bunga utangnya. “Untuk dolar AS itu, (bunganya) 3,2 persen. Sedangkan yang renminbi sebesar 3,1 persen per tahun,” kata Arya di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Ya, Arya betul. Pihak CDB telah menggelontorkan utang dalam bentuk dolar AS atau disebut Fasilitas A sebesar US$230.995.000, setara Rp3,60 triliun. Sedangkan Fasilitas B dalam bentuk mata uang China, renmimbi (CNY) sebesar 1.542.787.560 CNY, atau setara US$217.080.000 (Rp3,38 triliun).

Artinya, tiap tahun KAI harus setorkan duit Rp219 miliar per tahun untuk bunganya saja. Angka itu berasal dari kewajiban pembayaran bunga utang Fasilitas A sebesar Rp115 miliar. Dan fasilitas B senilai Rp104 miliar.  Itu belum termasuk cicilan pokoknya yang tenornya 30 tahun.

Selain itu, KAI juga harus mencicil biaya proyek Kereta Whoosh yang juga diutangi CDB sebesar Rp79 triliun. Untuk melunasinya, KAI harus mencicil Rp219-Rp226 miliar per bulan. Ambil angka tengah Rp222 miliar per bulan, dalam setahun KAI harus siapkan sekitar Rp2,7 triliun. Kalau ditambah bunga utang cost everrun, totalnya hampir Rp3 triliun duit KAI mengalir ke China.

Ini jelas memberatkan keuangan KAI, karena laba setahun saja tak sampai Rp3 triliun. Misalnya pada 2022, pengelola kereta api pelat merah ini, hanya berhasil mengeruk laba bersih Rp2,04 triliun. Pada kuartal III-2023, laba KAI naik 20 persen (year on year/yoy) menjadi Rp1,26 triliun.

Selama ini, Kereta Whoosh dianggap keren untuk Indonesia. Tak hanya rakyat Indonesia, warga negeri jiran di kawasan Asia Tenggara, nekat bertandang ke Jakarta atau Bandung, hanya untuk menikmati nyamannya perjalanan menggunakan Kereta Whoosh. Namun di baliknya, ada harga yang cukup mahal, harus dibayar KAI. 
 

Back to top button