Market

Lembaga Donor Jerman Siap ‘Cawe-cawe’ Bangun Jalur Khusus BRT Trans Semarang


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Budi Prakosa menyebut lembaga donor asal Jerman tertarik membiayai pembangunan jalur khusus untuk Bus Rapit Transit (BRT) Trans Semarang.

Sesuai jadwal, Budi mengatakan,  pembangunan dedicated line atau jalur khusus itu, dimulai pada 2025. Namun, prosedrunya harus melalui beberapa tahapan. “Harus ada beberapa tahapan. Saat ini, sudah pada tahap pengusulan ke Greenboom Bappenas 2023,” kata Budi, dikutip dari InilahJateng, Jumat (5/1/2024).

Ia menyampaikan, dari timeline rencana pembangunan BRT dedicated line itu, penyusunan updating studi kelayakan (feasibility study) telah dilakukan pada November 2023. Kemudian dilakukan penyusunan dokumen lingkungan dan andalalin pada Oktober 2023 hingga Februari 2024.

“Yang pasti sekarang lagi masuk ke proses Greenbook. Jadi, ini satu proses bahwa loan dari lembaga donor sudah bisa disetujui Bappenas sehingga direncanakan dimulai 2025,” jelasnya.

Pembangunan jalur khusus Trans Semarang dilakukan guna meningkatkan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat Kota Semarang. Termasuk di dalamnya adanya pengkajian kembali rute BRT Trans Semarang.

“Jadi nanti akan kami sesuaikan, studi kelayakannya paling optimal seperti apa,” jelasnya, saat ditanya apakah jalur khusus tersebut akan memakan jalan protokol yang sudah ada atau dibuatkan sendiri.

Terkait dengan besaran anggaran, Budi menyebut pembangunan dedicated line ini akan menelan anggaran sekitar Rp2 triliun. Pembangunan tersebut dengan panjang koridor sekitar 17,4 kilometer.

Sementara berdasar rencana pembangunan, jalur khusus tersebut akan terbagi menjadi tiga yakni Simpang Ngaliyan-Simpang Pedurungan, Stasiun Tawang-Tugu Muda dan Simpang Lima-Jalan Veteran.

Rencananya, lanjut Budi, jalur khusus akan difokuskan mulai dari kawasan Banjir Kanal Timur (BKT) hingga kawasan Hanoman yang meliputi jalan milik kota dan provinsi. “Jalan milik Pemkot Semarang (untuk pembangunan jalur khusus Trans Semarang) ada, kemudian beberapa (jalan) masih punya provinsi. Tapi, nanti kan didiskusikan bersama,” tandasnya.

 

    

Back to top button