Empati

Solidaritas Kemenag untuk Palestina, Rp44,8 Miliar Terkumpul dalam Acara Hari Amal Bhakti ke-78


Kementerian Agama Republik Indonesia, dalam upaya kemanusiaan yang menggugah, telah menunjukkan solidaritasnya yang mendalam terhadap situasi di Palestina dengan sumbangan yang signifikan. Dalam rangka peringatan Hari Amal Bhakti ke-78, yang diadakan di Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, pada Selasa (3/1/2023) malam, Kementerian Agama berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp44,8 miliar.

Keberhasilan ini merupakan hasil sumbangsih dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kementerian Agama dari seluruh Indonesia, yang terkumpul sejumlah Rp41,5 miliar, dan juga sumbangan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag se-Indonesia yang mencapai Rp3,3 miliar. 

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan bahwa bantuan ini akan disalurkan melalui LazisMu dan LazisNU, dua lembaga kemanusiaan terpercaya.

Pemberian bantuan ini diresmikan secara simbolik pada acara “Untaian Doa dan Puisi untuk Palestina” yang digelar di tempat yang sama. Ini merupakan pernyataan empati yang kuat dari keluarga besar Kementerian Agama termasuk DWP Kemenag, yang berkomitmen untuk mengurangi penderitaan yang saat ini dialami oleh masyarakat Palestina.

Menurut Menteri Agama, bantuan yang diberikan diharapkan dapat membantu meringankan beban yang dialami oleh rakyat Palestina. Beliau menyatakan keprihatinannya terhadap situasi yang berlangsung lebih dari 80 hari ini, dengan harapan bahwa bantuan yang diberikan, meskipun tidak besar, dapat membawa perubahan positif bagi mereka yang terdampak.

Acara “Untaian Doa dan Puisi untuk Palestina” juga menandai pembukaan rangkaian Hari Amal Bhakti ke-78 Kemenag. Acara ini diisi dengan doa oleh anak-anak Indonesia untuk Palestina dan pembacaan puisi oleh sastrawan terkemuka Indonesia seperti KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Zawawi Imron, Sutardji Calzoum Bachri, Sosiawan Leak, Ine Febriyanti, dan Olivia Zalianty, yang memberikan nuansa haru dan penuh makna dalam rangkaian peringatan ini.

Langkah Kementerian Agama ini bukan hanya mencerminkan kepedulian kemanusiaan yang mendalam, tetapi juga menunjukkan bagaimana budaya, seni, dan spiritualitas dapat berkontribusi dalam menanggapi situasi-situasi krisis di dunia. Ini merupakan contoh nyata dari bagaimana Indonesia, melalui lembaga-lembaga dan individu-individunya, terus berupaya menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan global.

Back to top button