Market

Kurs Dolar AS Siap-siap Rp16 Ribu, Ekonom Salahkan BI Lamban

Pada Jumat (4/11/2022), nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS semakin dekat Rp16 ribu/US$. Tepatnya Rp15.738/US$. Ekonom salahkan Bank Indonesia (BI) lamban.

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengatakan, bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) mengerek suku bunga acuan keenam kalinya menjadi 3,75% hingga 4%. Tertinggi dalam 15 tahun.

“Ini kenaikan suku bunga yang keenam dilakukan The Fed pada tahun ini, Sebuah rentetan yang telah membuat KPR dan pinjaman konsumen dan bisnis lainnya, menjadi semakin mahal. Dan, meningkatkan risiko resesi global,” paparnya kepada Inilah.com, Jakarta, Sabtu (5/11/2022).

Alhasil, Anthony mengatakan, posisi mata uang AS terhadap mata uang negara lain, menguat. Termasuk bila dibandingkan dengan rupiah. Dia banhkan memprediksikan bakal menembus Rp16 ribu per dolar AS dalam waktu dekat.  “Siap-siap tembus Rp16.000 per dolar AS,” tegasnya.

Selanjutnya, Anthony menuding Bank Indonesia (BI) harus tanggung jawab. Lantaran kebijakan bank sentral yang kini dikomandani Perry Warjiyo itu, tidak mampu mengimbangi The fed. “Selisih suku bunga acuan BI dengan The Fed sangat kecil sekali. Itu memicu dolar AS mengalir ke luar Indonesia. Dampaknya, nilai tukar rupiah akan terus terdepresiasi tajam,” tandasnya.

Dia menyebutkan, sejak Mei Mei 2022, kebijakan moneter BI cenderung sangat spekulatif. Alhasil, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan. “Tergantung seberapa kuat intervensi nilai tukar oleh BI. Dan itu menyedot cadangan devisa,” ungkapnya.

Pada 22 Oktober 2022, Anthony menyebut BI bermain api. Karena hanya menaikkan suku bunga acuan 50 basis point. Benar saja, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya 75 basis point pada 2 November lalu.

Back to top button