Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey mengaku tidak tahu bakal ada pertemuan antara Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan Ketumnya Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (20/10/2023) malam.
Ia malah menambah informasi semakin simpang-siur dengan menyebut pertemuan tersebut mungkin dilaksanakan di kediaman Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Padahal dirinya berada di kediaman Megawati.
“Oh saya enggak tahu, mungkin di rumah Mbak Puan ya. Cek di pertemuan sama Mbak Puan ya. Saya belum tahu dapat informasi itu,” kata Olly, Jumat (20/10/2023).
Bantahan juga sempat dilontarkan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Lucunya, ia kedapatan mengunjungi kediaman Megawati. Pantauan Inilah.com, Hasto menyambangi rumah Megawati pada Jumat (20/10/2023) malam.
Ia tiba di lokasi pukul 19.21 WIB, mobil Alphard hitam berplat nomor B 1266 ZZH tersebut menutup rapat-rapat kacanya. Tentu kedatangannya memperkuat kabar yang beredar, terkait bakal adanya pertemuan tersebut.
Dalam bantahannya, Hasto memastikan jika Gibran serta menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligu Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mendapat amanat yang serupa dari partai berlogo banteng moncong putih tersebut.
“Jadi hari ini kita, DPP, juga mengeluarkan surat tugas kepada kepala-kepala daerah yang muda itu. Tetap sebagai juru kampanye nasional dan juga sebagai jubir Pak Ganjar (dan) Prof Mahfud di wilayahnya masing-masing,” kata Hasto saat dihubungi di Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Diketahui, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terungkap berangkat ke Jakarta. Gibran bertolak ke Jakarta jelang Rapimnas Golkar dan seiring santernya kabar putra sulung Presiden Jokowi itu dipilih sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto, dan berpindah ke Partai Golkar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Gibran akan menemui Megawati di kediamannya di bilangan Teuku Umar Jakarta Pusat, setelahnya ia dikabarkan akan merapat ke kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara untuk bertemu dengan para petinggi di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
