Market

Kontribusi Presidensi G20 terhadap PDB Indonesia Diperkirakan Capai Rp7,4 Triliun

Minggu, 13 Nov 2022 – 13:35 WIB

G20 PDB

Kendaraan melintas di jalan yang pinggirnya dihiasi penjor atau hiasan janur kuning khas Bali di Jalan Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali (foto: Antara)

Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 diyakini akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Diperkirakan kontribusi Presidensi G20 mencapai US$533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022, dan sebagian besar akan berputar di Bali.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) yang juga Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

Luhut menyebut, konsumsi domestik yang didorong oleh rangkaian forum G20 itu diperkirakan naik sampai Rp1,7 triliun dan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga 33.000 orang, terutama pada sektor transportasi, akomodasi, MICE atau meeting, incentive, conference and exhibition, dan usaha mikro, kecil, dan menengah.

Presidensi G20 menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia, yang mungkin baru akan digelar di bangsa kita 20 tahun lagi.

“Saya sekali lagi mengajak segenap masyarakat Indonesia, untuk turut mendoakan kesuksesan Indonesia membawa Forum KTT G20 bermanfaat untuk dunia. Tunjukkanlah bahwa bangsa ini bangsa yang besar, bangsa yang mampu mengedepankan perdamaian dunia. Kita siap menyambut KTT G20,” ujar Luhut.

Selaku Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara KTT G20, Luhut pun meminta dukungan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Bali, untuk turut menjaga ketertiban menjelang dan selama pelaksanaan KTT G20.

“Kepada warga Bali, saya mohon maaf apabila beberapa hari ke depan aktivitasnya terdampak. Kami membutuhkan dukungan untuk saling menyukseskan acara ini. Saya juga memohon doa dari seluruh masyarakat Indonesia agar gelaran acara KTT G20 ini dapat terlaksana dengan baik tanpa ada halangan satu apapun,” ujar Luhut.

Back to top button