News

Resesi Global Ditunggangi untuk Tunda Pemilu, Bamsoet: Saya Pegang Palu saja

Minggu, 05 Feb 2023 – 13:45 WIB

resesi pemilu - inilah.com

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang dulunya sempat turut serta menggaungkan perpanjangan masa jabatan presiden, kini lebih bijak berkomentar. Ia mengaku hanya akan mengikuti situasi saja tidak mau terlibat terlalu dalam. (Foto: Inilah.com/Dea Hardianingsih)

Upaya menggolkan perpanjangan masa jabatan atau tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berlanjut. Kini coba dikaitkan dengan bahaya resesi ekonomi global 2023, sehingga dirasa perlu untuk tunda pemilu 2024.

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang dulunya sempat turut serta menggaungkan perpanjangan masa jabatan presiden, kini lebih bijak berkomentar. Ia mengaku hanya akan mengikuti situasi saja tidak mau terlibat terlalu dalam.

“Ya, sangat tergantung dari parpol yang ada di parlemen ini. Kalau saya kan hanya megang palu saja,” kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Minggu (5/2/2023).

Menurutnya realisasi perpanjangan masa jabatan atau tiga periode Jokowi bukan perkara mudah. Karena ada mekanisme yang harus dilalui di parlemen. “Mekanisme sidang istimewa kan tidak mudah,” tambahnya.

Bamsoet sempat menjelaskan sebelumnya, bahwa penundaan pemilu bisa saja terjadi bila terjadi hal yang bersifat darurat, seperti kerusuhan massal dan pandemi global. Hal tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

“Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, khususnya dalam Pasal 431 telah mengatur tentang penundaan Pemilu, yakni disebabkan karena terjadinya kerusuhan, gangguan keamanan, bencana alam, atau gangguan lainnya yang mengakibatkan sebagian dan atau seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilu tidak dapat dilaksanakan,” ucapnya Kamis (12/1/2023).

Jika terjadi penundaan pemilu, maka secara otomatis presiden yang masih menjabat akan diperpanjang masa jabatannya agar tidak terjadi kekosongan. “Namun, tidak ada ketentuan dalam konstitusi maupun dalam perundangan manapun tentang tata cara pengisian jabatan publik yang disebabkan karena penundaan Pemilu,” lanjut dia.

Sementara itu, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengatakan peluang penundaan Pemilu 2024 fifty-fifty. Menurutnya, jika dalam tahapan Pemilu ini nantinya proses pemulihan pasca Covid-19 belum terjadi, ditambah ancaman Indonesia atas resesi dunia kian nyata, maka hal ini harus benar-benar diwaspadai.

“Jangan sampai ancaman krisis resesi ini meningkat, kemudian kita masuk pada tahun politik ini, ini kemudian menganggu. Kita akan lebih cepat lagi masuk kepada jurang, kita akan terlibat krisis dunia ini, ini juga tidak boleh terjadi untuk perjalanan bangsa ini. Saya melihat fifty-fifty penundaan pemilu terjadi,” ujarnya dikutip okezone, Jumat (3/2/2023).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button