Market

Klaim Sukses Hilirisasi, Marwan: Jokowi Lupakan Jasa Soeharto dan SBY

Presiden Jokowi begitu membanggakan hilirisasi nikel dan menyebut 400 tahun lebih, Indonesia hanya ekspor barang mentah. Seolah menafikan era Soeharto dan SBY. Keduanya pernah melarang ekspor barang mentah, lho.

“Presiden Jokowi perlu diingatkan. Era Soeharto, ada larangan ekspor kayu bulat untuk mengembangkan industri kayu lapis. SBY juga melarang ekspor rotan mentah. Agar industri berbasis rotan berkembang. Jangan lupakan semua itu,” kata Direktur Eksekutif Indonesian Resources Study (IRESS), Marwan Batubara, Jakarta, Jumat (1/9/2023).

Selain itu, kata Marwan, Soeharto dan SBY, adalah pemimpin yang pro hilirisasi, pro nilai tambah. Saat berkuasa, keduanya mengembangkan industri pemurnian dan pengolahan mineral (smelter) bijih tembaga.

“Rakyat tidak boleh tertipu, Pak Harto membuat kebijakan membangun smelter (1996) di Gresik, guna mengolah dan memurnikan konsentrat tembaga hasil tambang PT Freeport,” terang Marwan.

Saat ini, kata dia, smelter tersebut terus berkembang, kapasitas pengolahannya mencapai 1.100.000 ton konsentrat tembaga. Produknya berupa katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, PGM (Platinum Group Metals). Sedangkan , produk sampingannya berupa asam sulfat, terak, gipsum, lumpur anoda dan CuTe.

Marwan lantas menyebut, kebijakan hilirisasi mineral dan batu bara atau minerba, merupakan perintah dari UU No 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Minerba yang dihasilkan di era SBY.

Beleid tersebut, lanjutnya, disusun sekitar 3-4 tahun. Di mana, diatur hilirisasi mineral harus terlaksana lima tahun setelah UU No 4 Tahun 2009 (UU Minerba) ditetapkan. “Artinya, karena pemerintahan harus berjalan berkelanjutan, maka sejak 2014 hilirisasi mineral memang harus terlaksana, tak peduli siapa pun yang memerintah. Karena itu, kebijakan dan program hilirisasi, bukan hanya jasa pemerintahan Jokowi semata,” ungkapnya.

Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional HIPMI ke-XVIII di ICE BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023), Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia harus melanjutkan program hilirisasi dan menghentikan kebiasaan ekspor bahan mentah. Kebiasaan buruk yang sudah terjadi sejak jaman kolonial Belanda, harus bisa dihapuskan.

“Sudah 400 tahun kita ekspor bahan mentah sejak VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), jangan diteruskan. Meskipun ditekan oleh Uni Eropa, ditekan dari WTO, ditekan dari IMF, jangan mundur, jangan berhenti,” kata Jokowi

Jokowi mengatakan, Indonesia tidak boleh mundur meski kebijakan hilirisasi ditentang Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Pesan ini juga disebut akan disampaikan kepada presiden selanjutnya. “Nanti akan saya pesan juga kepada presiden berikutnya. yang akan datang, jangan sampai dihentikan, rugi besar kita,” ucapnya.

Back to top button