Arena

Kiper Jepang Sudah Bikin Blunder Konyol 2 Kali, Ini Komentar Pelatih Hajime Moriyasu


Pelatih tim nasional Jepang, Hajime Moriyasu, menyampaikan keyakinannya bahwa kiper muda Zion Suzuki akan pulih dari “kenangan menyakitkan” setelah penampilannya yang tidak stabil dalam kekalahan mengejutkan 2-1 dari Irak di Piala Asia, Jumat (19/1/2024) kemarin.

Suzuki, yang baru mendapatkan cap internasional keenamnya, mengalami kesulitan ketika ia mengizinkan dua gol dari sundulan Aymen Hussein pada babak pertama, salah satunya akibat lemahnya pembersihan bola yang akibatnya malah jatuh langsung ke kaki penyerang lawan.

Dengan Irak yang sudah melaju ke babak 16 besar, Jepang, yang sebelumnya dijagokan, akan menghadapi Indonesia pada Rabu (24/1/2024) untuk memperebutkan tempat kualifikasi kedua dari grup D, meskipun posisi ketiga juga berpeluang lolos.

Suzuki, berusia 21 tahun, juga bertanggung jawab atas dua gol yang tercipta dalam pertandingan pembuka melawan Vietnam, sebelum Jepang berhasil membalikkan keadaan dan menang 4-2.

Moriyasu mengakui bahwa Suzuki telah kemasukan dua kali dalam dua pertandingan terakhir, tetapi menekankan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. 

“Ketika kamu tidak memiliki banyak pengalaman, kamu membuat kesalahan, dan itu berlaku baik bagi seorang kiper maupun di bidang lainnya dalam kehidupan,” ujar Moriyasu dikutip laman Japan Today, Sabtu (20/1/2024).

Suzuki pindah ke klub Belgia, Sint-Truiden, musim panas lalu setelah menghabiskan sebagian besar kariernya di bangku cadangan Urawa Red Diamonds, juara klub Asia.

Dalam skuad Jepang, Moriyasu memiliki sedikit opsi untuk posisi penjaga gawang. Kiper cadangan Daiya Maekawa hanya memiliki satu cap, sementara pilihan ketiga, Taishi Brandon Nozawa, belum pernah bermain untuk negaranya.

kiper Jepang di Piala Dunia 2022, Shuichi Gonda, tidak dibawa ke turnamen ini, tetapi Moriyasu percaya bahwa Suzuki mampu mengemban tugas tersebut. 

“Saya pikir dia memiliki masa depan yang cerah,” katanya.

“Baginya dan untuk tim, ini akan menjadi kenangan yang menyakitkan, tapi saya ingin dia menerima tantangan ini,” sambungnya.

Jepang, yang telah empat kali menjadi juara Asia, kemasukan gol di awal dan akhir babak pertama yang meninggalkan mereka dalam pertarungan berat melawan Irak. 

Wataru Endo memberikan harapan untuk Jepang dengan gol pada masa injury time, namun Moriyasu mengakui bahwa kerusakan sudah terjadi.

“Kami tidak dapat menciptakan banyak peluang besar dan kami harus merenungkan itu,” katanya. 

“Kami tidak memiliki kualitas sebanyak yang saya harapkan. Kami melakukan beberapa perubahan untuk pertandingan ini dan saya harus berpikir bahwa pilihan saya mempengaruhi para pemain.”

Jepang masuk ke pertandingan tersebut dengan rekor 10 kemenangan beruntun di mana mereka mencetak 43 gol. Kekalahan ini tentunya menjadi titik balik yang penting bagi tim dalam turnamen ini.

Back to top button