Market

Kian Bebani Rakyat, Dirjen Migas Isyaratkan Harga BBM Nonsubsidi Segera Naik


Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengisyaratkan harga BBM Non subsidi berpotensi naik usai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 rampung.

Tutuka mengakui potensi tersebut seiring tren harga minyak dunia memang mengalami kenaikan imbas konflik di Timur Tengah. Namun tergantung pertimbangan akhir pemerintah yang saat ini masih mencermati pergerakan harga minyak mentah dunia.

“Kalau saya cermati harga minyak naik lagi kayaknya mau ke sana, karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus,” katanya potensi kenaikan harga BBM non subsidi pada Bulan Maret 2024 mendatang saat ditemui di Perkantoran Lemigas, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Bila kenaikan terjadi maka kian membebani masyarakat seiring kelangkaan dan kenaikan harga beras yang terus melejit hingga menembus Rp16 ribu lebih per kg. Apalagi pasokan beras Bulog belum mampu mengatasi kondisi tersebut. Pemerintah selalu berdalih kelangkaan karena panen mundur dari biasanya periode Maret -Mei menjadi Mei – Juli.

Seperti diketahui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mempersilakan penjualan BBM nonsubsidi seperti Pertamina untuk mengikuti pergerakan harga minyak dunia, kecuali untuk harga BBM subsidi tidak ada kenaikan.

Dengan sikap tersebut memungkinkan harga BBM nonsubsidi naik mengikuti harga indeks minyak dunia yang sempat menembus USD82 per barel. “Sekarang minyak (dunia) sudah berapa, USD82 ya, Dibandingin (periode) yang sama tahun lalu ada kenaikan USD6, itu pasti mempengaruhi biaya produksi,” kata Menteri Arifin di kantor Ditjen Migas KESDM Jakarta, Jumat (16/2/2024) pekan lalu.

Sejak awal bulan ini, PT Pertamina (Persero) menahan kenaikan harga BBM untuk seluruh produknya jelang Pemilu 2024. Berbeda dengan SPBU swasta milik Shell Indonesia dan BP,  AKR, yang kompak menaikan harga pada waktu yang sama. “Itu biar badan usaha yang bisa mengevaluasi. Tapi, mereka saling berkompetisi naiknya berapa. Pemerintah nahan yang subsidi, enggak ada kenaikan,” katanya lagi.

Seperti diketahui PT Pertamina per 1 Februari 2024 menahan harga BBM nonsubsidi tidak mengalami kenaikan. Adapun harga BBM nonsubsidi di SPBU Pertamina per hari ini (20/2/2024), harga pertamax sebesar Rp12.950 per liter, Pertamax Green 95 sebesar Rp13.900 per liter, Pertamax Turbo sebesar Rp14.400 per liter.

Sedangkan pada perdagangan hari ini pukul 15.21 WIB, harga minyak WTI kontrak Maret 2024 naik 0,30 persen atau 0,24 poin menjadi USD79,43 per barel. Harga minyak Brent kontrak April 2024 juga meningkat 0,07 persen atau 0,06 poin menuju USD83,62 per barel.
 

Back to top button