Market

Dentsu Indonesia Dukung Pemerintah Kembangkan Ekonomi Digital

Menteri Perdagangan Muhammad Lufti pernah memprediksikan ekonomi digital Indonesia bakal tumbuh delapan kali lipat pada 2030.

Angkanya, dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. Selain itu, PDB Indonesia juga diprediksi lebih tinggi 55% dari PDB sejumlah negara ASEAN pada 2030. Artinya, pertumbuhan pasar ekonomi digital Indonesia tercepat dan terbesar di Asia Tenggara. Begitu bunyi data Bank Dunia.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengakui, Indonesia kekurangan jutaan talenta digital. Ini masalah serius demi menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital dunia.

Prakash Kamdar, CEO of Dentsu Indonesia dan Singapura, mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya pemerintah Indonesia memperkuat pondasi serta kesadaran digital dari para pelaku usaha. “Kami ingin meningkatkan dan membantu Indonesia dalam mencapai cita-cita tersebut,” papar Kamdar.

Dia menyampaikan, Dentsu akan terus meningkatkan kapabilitas creatif, media, and customer experience management (CXM), serta meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up, dengan semangat gotong royong.

Kamdar menambahkan, Dentsu Indonesia melihat adanya lima tren utama yang terus meningkat pada 2022. Pertama, dunia yang semakin banyak data, didorong algoritme, dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik, namun tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi. “Kedua, perubahan gaya hidup terkait pandemi terus berlanjut, terutama eCommerce, Live Commerce, Gaming, dan eHealth,” paparnya.

Ketika, lanjutnya, metaverse berakselerasi dan Web 3.0 kemungkinan akan mengikuti, ini berupa taruhan besar Big Tech pada Metaverse. Keempat, profit in purpose perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika hanya fokus kepada pertumbuhan dan konsumsi yang sembrono.

“Teraknir, permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik akan meledak dengan orang-orang yang sebagian besar terkurung di rumah selama 2020 dan 2021. Oleh karena itu, bangkit kembali secara besar-besaran di sektor pariwisata dan perhotelan,” ungkapnya.

Wisnu Satya Putra, CEO Creative Dentsu Indonesia menambahkan, berbagai inovasi perlu dilakukan untuk memastikan kemampuan kreatif dan pengalaman terhadap tren di masa depan. “Dentsu Indonesia meluncurkan marketplace Metaverse miliknya sendiri, Bitaverse. Merupakan mixed reality marketplace pertama di Indonesia. Di sini, sebuah merek bisa memiliki, membangun, dan menjual barang dagangan secara virtual bersama dengan produk nyata,” tuturnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button