News

Ketua MUI hingga Imam Shamsi Ali Kritik KPU Gantikan Doa dengan Hening Cipta dalam Debat Capres


Debat calon presiden (capres) yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa, (12/12/2023) menjadi sorotan bukan hanya karena konten debatnya, tetapi juga karena perubahan signifikan dalam tradisi pembukaannya. Tradisi pembacaan doa oleh tokoh agama, yang selama ini menjadi norma dalam acara kenegaraan, digantikan dengan sesi mengheningkan cipta.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, menyatakan kekhawatirannya terhadap perubahan ini. 

“Usul, Baiknya hajatan nasional pilpres itu Pak @KPU_ID ada yang memimpin doa. Mudah-mudahan bangsa ini selamat, damai dan dapat memilih pemimpin yang terbaik. Bismillah,” ujar Kiai Cholil dalam akun media sosialnya, menggarisbawahi pentingnya doa dalam acara kenegaraan sebagai representasi karakter berketuhanan bangsa.

Imam Besar Islamic Center New York, Shamsi Ali, turut menyuarakan keprihatinannya. Padahal menurutnya pada debat capres di 2019 Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hadir memimpin doa sebelum gelaran debat tersebut.

“Hal kecil yang menjadi catatan saya di acara pembukaan debat adalah perubahan tradisi pembacaan doa yang biasanya dipimpin oleh seorang tokoh agama… Peniadaan doa ini terasa memaksa saya berpikir ‘jangan-jangan ada pihak yang khawatir dengan ucapan AMIN menggema di acara itu’,” kata Shamsi Ali dalam keterangan tertulisnya, menyoroti dampak perubahan ini terhadap identitas keagamaan bangsa.

Calon presiden Anies Baswedan, dalam dialognya dengan Ustad Abdul Somad (UAS) yang diunggah di YouTube baru baru ini turut mengungkapkan keheranannya. 

“Saya juga baru sadar tadi pagi, acara debat tadi malam tidak lagi dengan doa, tapi mengheningkan cipta. Kenapa tidak ada doa?,” tanya Anies, menunjukkan kejutan atas pergeseran ini dari tradisi yang telah lama berlangsung.

Diskusi ini juga mengarah pada topik lebih luas, di mana UAS menyebut fenomena penghindaran pengucapan “Amin” di beberapa kantor, yang dihubungkan dengan pasangan Anies-Muhaimin. 

“Ada di beberapa kantor itu sudah takut bilang amin,” ujar UAS.

Back to top button