News

Kemenkes Palestina Akan Buat Kuburan Massal di Kompleks RS Al-Shifa Gaza

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan akan membuat kuburan massal di dalam kompleks Rumah Sakit Al-Shifa untuk memakamkan sekitar 100 jenazah yang tergeletak di rumah sakit.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina Munir Al-Borsh menyebut bahwa pengeboman oleh Israel di sekitar rumah sakit tidak berhenti selama tiga malam.

“Hampir setiap menit terjadi pemboman yang sangat kejam, dengan target jalan masuk kompleks (rumah sakit),” ujarnya kepada Al Jazeera seperti dikutip Minggu (12/11/2023).

Ia menambahkan bahwa pemboman Israel menghalangi masuk atau keluarnya ambulans dari dan ke rumah sakit.

“Kami terkepung di dalam kompleks Al-Shifa,” kata Al-Borsh.

Sementara itu, organisasi kemanusiaan medis internasional independen Doctors Without Borders atau Médecins Sans Frontières (MSF) mengatakan jika dalam beberapa jam terakhir, serangan terhadap Rumah Sakit Al Shifa meningkat secara dramatis.

“Staf MSF di RS melaporkan situasi bencana di dalam hanya beberapa jam yang lalu,” tulis MSF di akun resmi mereka di platform X.

https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/11/kuburan_massal2_712cc7c2b1.jpg?ssl=1

Selama berhari-hari, militer Israel meningkatkan serangan terhadap rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza, melakukan serbuan brutal yang menyebabkan kematian dan luka-luka, yang menjadi kekhawatiran besar mengenai nasib para pengungsi di rumah sakit tersebut.

Pada Jumat (10/11/2023) malam, pesawat tempur Israel meningkatkan serangan ke rumah sakit di Jalur Gaza. Mereka terus menyerbu wilayah sekitar RS Al-Shifa, RS Indonesia, RS Al-Awda, RS Al-Quds ,dan RS Anak Al-Rantisi.

Israel tengah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza, termasuk rumah sakit-rumah sakit, tempat tinggal dan rumah-rumah ibadah sejak serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas pada 7 Oktober lalu.

Hingga Sabtu (11/11/2023), sedikitnya 11.078 warga Palestina –termasuk 4.506 anak dan 3.027 perempuan– tewas akibat agresi Israel itu.
 

Back to top button